DetailNews.id – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) di bawah kepemimpinan Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran, khususnya di wilayah Dumoga yang memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi. Salah satu langkah konkret adalah dengan menempatkan armada pemadam kebakaran (Damkar) dan 10 personel khusus di Kantor Kecamatan Dumoga Timur.
Dalam program ini, Pemkab juga melatih anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk menjadi relawan pemadam kebakaran guna memperluas jangkauan dan respons cepat di lapangan. Hal ini disampaikan Kepala Satpol PP Bolmong, Zulfadli Binol, saat memimpin apel bersama Camat Dumoga Timur dan para kepala desa.
“Untuk memaksimalkan pelayanan saat terjadi kebakaran, kami melatih Linmas menjadi relawan. Di tahap awal, sebanyak 10 Linmas dari Kelurahan Imandi dan 5 dari Desa Modomang akan mengikuti pelatihan dasar pemadaman api,” kata Binol.
Wakil Bupati Bolmong, Dony Lumenta, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dan menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari tingkat desa sebagai garda pertama dalam mitigasi dan respon cepat kebakaran.
“Pelibatan Linmas sebagai relawan pemadam kebakaran adalah bentuk inovasi berbasis masyarakat. Ini mencerminkan bahwa kita tidak hanya mengandalkan alat dan personel formal, tapi juga membangun budaya tanggap darurat di tengah masyarakat,” ujar Dony.
Menurutnya, pelatihan dan penyebaran personel siaga merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab untuk menciptakan sistem keamanan lingkungan yang mandiri, partisipatif, dan cepat tanggap.
“Kami ingin masyarakat Dumoga merasa aman, tahu harus berbuat apa saat terjadi kebakaran, dan bisa jadi bagian dari solusi, bukan hanya menunggu bantuan,” tambahnya.
Pelatihan dasar dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dan armada Damkar akan mulai bersiaga penuh pada 28 Mei 2025 di Kantor Kecamatan Dumoga Timur. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan meluncurkan nomor telepon darurat Damkar yang dapat diakses masyarakat selama 24 jam.
Binol turut mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di rumah maupun lahan pertanian.
“Musibah kebakaran adalah tanggung jawab kita bersama. Kedisiplinan dan kewaspadaan masyarakat sangat menentukan,” tegasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari visi kepemimpinan Yusra–Dony dalam mewujudkan tata kelola penanggulangan bencana yang inklusif dan berbasis komunitas, khususnya dalam menghadapi musim kemarau yang rawan kebakaran di wilayah Bolaang Mongondow.
Peliput : Hidayat Gumalangit