DetailNews.id – Menjadi pembawa baki Bendera Merah Putih dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia adalah impian banyak pelajar. Namun bagi Theresia Natalia Batara Randa, siswi SMA Negeri 1 Kotamobagu, impian itu bukan sekadar ambisi — melainkan panggilan jiwa dan bentuk kecintaan pada tanah air.
Remaja yang akrab disapa Echa ini berharap bisa mengemban amanah tersebut pada peringatan HUT RI ke-80 tahun 2025, yang akan digelar di Alun-Alun Boki Hontinimbang. Ia juga berharap momen tersebut dapat menjadi kesempatan bertatap muka langsung dengan Wali Kota Kotamobagu, Weny Gaib, Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat, serta jajaran Forkopimda.
Lahir di Kotamobagu pada 28 Desember 2008, Echa adalah putri dari pasangan Yohanis Batara Randa dan Ni Ketut Sayang. Di usia mudanya, ia telah menunjukkan karakter sebagai pelajar tangguh, berprestasi, dan berjiwa nasionalis.
Tahun 2025 menjadi tahun emas bagi Echa. Ia meraih gelar Putri SMA Negeri 1 Kotamobagu, tampil sebagai juara dalam ajang pencarian bakat dan prestasi di lingkungan sekolah. Di luar akademik, ia juga aktif di organisasi sekolah dan kegiatan sosial.
Dalam ajang Kotamobagu Fun Race 2025 kategori 10K, Echa berhasil meraih medali—membuktikan bahwa ia adalah sosok multitalenta yang mampu bersinar di berbagai bidang.
Cita-cita Echa juga tak biasa. Ia bermimpi menjadi seorang dokter atau tentara wanita, dua profesi yang menurutnya mewakili keberanian, empati, dan pengabdian bagi masyarakat dan negara.
Keinginannya untuk menjadi pembawa baki dalam upacara 17 Agustus bukan sekadar ingin tampil di depan publik, tapi sebagai wujud penghormatan terhadap bendera, perjuangan para pahlawan, dan rasa cinta tanah air.
Kesungguhannya tercermin dari prestasinya sebagai peringkat 1 seleksi Paskibraka Putri tingkat Kota Kotamobagu tahun 2025, sebuah pencapaian yang menegaskan dedikasi, disiplin, dan semangat kebangsaan yang ia miliki.
Orang tuanya, Yohanis Batara Randa, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian sang putri.
“Sebagai orang tua, kami sangat bangga dan bersyukur melihat perjuangan Echa sejauh ini. Sejak kecil dia memang punya tekad kuat dan semangat belajar tinggi. Harapan kami, apa yang ia lakukan bisa jadi inspirasi juga bagi teman-temannya di Kotamobagu,” ujar Yohanis.
Sementara itu, sang ibu, Ni Ketut Sayang, mengaku selalu memberikan dukungan penuh untuk setiap langkah Echa, termasuk dalam perjalanan menjadi Paskibraka.
“Kami selalu ajarkan bahwa apa pun yang dilakukan, harus dengan niat yang baik dan hati yang tulus. Melihat Echa ingin membawa baki bendera karena ingin mengabdi, itu sudah cukup membanggakan bagi kami sebagai orang tua,” tuturnya haru.
Dengan semangat, prestasi, dan dukungan keluarga, Theresia Natalia Batara Randa tak hanya menjadi pelajar teladan, tetapi juga simbol harapan baru generasi muda Kotamobagu — yang siap berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.
Peliput : Yardi Harun