DetailNews.id – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Asahan berhasil mengungkap dan menangkap komplotan perampok spesialis toko grosir yang telah menjalankan aksi kejahatan di 14 lokasi berbeda, mencakup wilayah Asahan, Tebing Tinggi, Binjai, dan Serdang Bedagai.
Dalam operasi pengungkapan yang melibatkan kerja sama lintas wilayah, aparat kepolisian berhasil mengamankan enam orang tersangka, sementara satu tersangka meninggal dunia akibat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Satu pelaku lainnya masih buron dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, mengungkapkan bahwa pola dan modus kejahatan yang dilakukan komplotan ini tergolong rapi dan terorganisir.
“Ketiga aksi perampokan yang terjadi di wilayah Asahan memiliki pola yang sama. Mereka menyasar toko-toko grosir dengan potensi kerugian besar, menggunakan senjata tajam, dan tidak segan mengancam pemilik maupun karyawan toko,” jelas AKBP Afdhal.
Identitas para pelaku yang berhasil diamankan antara lain:
- DF (41) – Warga Kec. Binjai Barat, Kota Binjai
- S alias AG (45) – Warga Kota Binjai
- SG alias J (33) – Warga Namo Rambe, Deli Serdang
- Suhu alias P (30) – Warga Serdang Bedagai
- FS (29) – Warga Kerinci Kanan, Kab. Siak
- FRS (31) – Tewas setelah melakukan perlawanan
- R (DPO) – Masih dalam pengejaran
Komplotan ini telah lama menjadi target operasi kepolisian karena sepak terjangnya yang meresahkan masyarakat. Penangkapan dilakukan secara bertahap oleh tim gabungan Polres Asahan dan Polres Binjai, dengan pengembangan hingga ke wilayah Serdang Bedagai.
“Kerugian yang ditimbulkan oleh komplotan ini diperkirakan mencapai lebih dari satu miliar rupiah,” ujar Kapolres.
AKBP Afdhal juga menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pengembangan lanjutan, termasuk untuk menelusuri jaringan distribusi hasil rampokan dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
“Polres Asahan berkomitmen untuk menjaga rasa aman di tengah masyarakat dan tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan di wilayah hukum kami,” tegasnya.
Keberhasilan ini menjadi sinyal kuat bahwa aparat keamanan terus bergerak aktif dalam memberantas kejahatan terorganisir, khususnya yang menyasar sektor ekonomi masyarakat.(**)
