spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaBoltimSengketa Tambang di Gunung Tinggi Memanas, Warga Minta Polisi Bertindak

Sengketa Tambang di Gunung Tinggi Memanas, Warga Minta Polisi Bertindak

DetailNews.id – Situasi memanas kembali terjadi di lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Gunung Tinggi, Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), setelah sekelompok orang tak dikenal (OTK) diduga membuka paksa lubang tambang yang masih dalam status sengketa.

Lokasi tersebut sebelumnya telah ditutup sementara berdasarkan kesepakatan antara oknum anggota DPRD Boltim berinisial AM dan Idris Sudomo, selaku pemilik lahan. Dalam kesepakatan yang ditandatangani keduanya, disepakati untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas pertambangan di lokasi tersebut sambil menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimana permintaan dari pihak AM.

Penegasan terhadap larangan aktivitas tambang juga telah disampaikan melalui surat teguran resmi dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Utara. Surat tersebut memperingatkan baik AM maupun Hasmawati Mamonto, ibu dari Idris Sudomo, untuk tidak melakukan aktivitas pertambangan tanpa izin resmi.

Namun, ketegangan meningkat ketika diketahui bahwa sekelompok orang tak dikenal telah membuka kembali lubang tambang tanpa pemberitahuan kepada pihak yang bersengketa maupun aparat berwenang. Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media, salah satu pekerja mengaku diperintahkan untuk naik dan membuka lokasi tambang tersebut.

“Kami diperintahkan ke lokasi ini,” ujar salah seorang pekerja dalam rekaman yang diterima redaksi.

Mengetahui hal tersebut, warga dari Desa Tobongon dan Modayag segera menuju lokasi tambang guna memastikan kondisi di lapangan. Mereka mendapati bahwa lubang tambang yang disengketakan telah kembali beraktivitas, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya bentrokan antara pihak-pihak yang berkepentingan.

Sejumlah warga mendesak aparat kepolisian, dalam hal ini Polres Boltim dan Polsek Modayag, untuk segera mengambil tindakan tegas dan menghentikan seluruh aktivitas tambang di lokasi sengketa.

“Kami minta pihak kepolisian segera bertindak. Jangan sampai terkesan ada pembiaran terhadap aktivitas ilegal di lokasi ini,” ujar Fadly, salah satu warga setempat.

Sementara itu, Kapolsek Modayag AKP Budy Datau saat dikonfirmasi pada Sabtu (02/08/2025), mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengumpulan bahan keterangan (baket) terkait peristiwa tersebut.

“Masih sementara pengumpulan baket, Pak,” jelas AKP Budy melalui pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar lubang tambang masih dilaporkan dalam kondisi tegang. Warga berharap aparat keamanan dapat segera turun ke lapangan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi konflik serta menjaga situasi tetap kondusif.

Peliput : Amingsih Mustapa

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments