DetailNews.id – Dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat pelestarian budaya lokal kembali digaungkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Bertempat di lokasi perayaan, Ketua Dekranasda Bolmong, Ny. Kalsum Alhabsyi, secara resmi meluncurkan Batik Bicolano, sebuah produk unggulan hasil karya UMKM lokal dari IKM Morobayat.
Batik Bicolano bukan hanya sekadar produk tekstil, melainkan simbol identitas budaya yang kaya makna. Kain bermotif khas ini telah ditetapkan untuk menjadi pakaian dinas resmi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten. Saya salut kepada IKM Morobayat yang telah menghadirkan batik dengan filosofi tinggi seperti Bicolano ini, hingga dapat diterima dan dibanggakan,” ujar Ny. Kalsum Alhabsyi dalam sambutannya.
Ia menegaskan, Dekranasda Bolmong akan terus mendukung pelestarian nilai-nilai budaya serta pemberdayaan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), khususnya di sektor kerajinan daerah. Batik Bicolano, yang merupakan hasil binaan dari Dekranasda, dibuat oleh IKM Morobayat yang berlokasi di Desa Muntoi Timur, Kecamatan Passi Barat.
Motif Batik Bicolano tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga sarat akan filosofi budaya yang mendalam. Batik ini mengangkat unsur-unsur simbolik khas Bolaang Mongondow seperti Payung Adat (Payung Ranu), Lapi-lapi, Aksara Bicolano, dan Kaleaw, yang masing-masing memiliki makna tersendiri:
- Payung Adat: Simbol perlindungan dan kehormatan bagi tokoh-tokoh adat dan pejabat tinggi.
- Lapi-lapi: Melambangkan kebersamaan, keteguhan adat, dan solidaritas sosial.
- Aksara Bicolano: Representasi suara leluhur dan warisan sejarah masyarakat.
- Kaleaw: Simbol kekuatan spiritual, moral, dan semangat untuk melindungi serta mempersatukan.
Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Dekranasda Bolmong dalam mengangkat kearifan lokal melalui peluncuran Batik Bicolano.
“Batik Bicolano bukan sekadar pakaian, tetapi cerminan jati diri dan semangat masyarakat Bolmong. Pemerintah daerah mendukung penuh setiap upaya yang mengangkat potensi lokal, termasuk melalui produk-produk kreatif seperti ini.” ujar Yusra.
Ia menambahkan, penetapan Batik Bicolano sebagai seragam dinas ASN juga merupakan bagian dari upaya strategis Pemkab dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, pemberdayaan IKM, serta pelestarian budaya lokal.
“Kita ingin produk lokal punya panggung di rumah sendiri, sekaligus membuka jalan untuk dikenal di luar daerah. Dengan begini, para pengrajin kita bisa lebih sejahtera, dan generasi muda semakin bangga dengan identitas daerahnya,” pungkas Bupati.
Peliput : Dayat Gumalangit