spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaNewsKetua DPRD Gorontalo Siap Mundur Jika Gubernur dan Kapolda Tak Hadir Temui...

Ketua DPRD Gorontalo Siap Mundur Jika Gubernur dan Kapolda Tak Hadir Temui Mahasiswa

DetailNews.id – Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, menyampaikan komitmen tegas saat menghadapi ribuan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Jumat (29/08/2025). Dalam orasinya di hadapan massa, Thomas berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, dan Kapolda Gorontalo Irjen Widodo, pada Senin (31/08/2025) mendatang di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo.

“Silakan dengar, pada hari Senin pagi, Kapolda, gubernur, dan saya akan hadir di kantor DPRD untuk menerima adik-adik mahasiswa,” tegas Thomas di hadapan pengunjuk rasa.

Pernyataan itu disampaikan sebagai respons atas kekecewaan massa terhadap ketidakhadiran unsur Forkopimda dalam merespons tuntutan yang telah disuarakan sejak awal pekan. Dalam pernyataan lanjutan, Thomas menegaskan bahwa jika Gubernur dan Kapolda tidak hadir, maka ia bersedia mundur dari jabatannya sebagai anggota legislatif.

“Ingat, kami sepakat bahwa jika tidak ada kehadiran mereka, maka Gubernur, Ketua DPRD, dan Kapolda harus mundur. Dan saya sendiri, Thomas Mopili, bersedia mundur dari DPRD. Catat itu,” ujarnya lantang, disambut sorak massa.

Thomas juga mengaku telah berbicara langsung dengan Gubernur Gusnar Ismail untuk memastikan kehadiran pada pertemuan tersebut. Komitmen ini dinilainya sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat, khususnya mahasiswa.

Aksi demonstrasi yang melibatkan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo berlangsung dengan tensi tinggi. Massa menyampaikan penolakan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.

Sejumlah isu krusial diangkat dalam orasi massa, antara lain Permasalahan lingkungan dan pertambangan yang belum juga terselesaikan di wilayah Gorontalo, Penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPRD, yang dianggap sebagai bentuk privilese di tengah kesulitan rakyat dan Desakan agar DPRD menyuarakan aspirasi rakyat ke tingkat nasional, termasuk ke DPR RI.

Demonstrasi yang berlangsung di area rumah dinas gubernur ini sempat diwarnai aksi pembakaran ban sebagai simbol protes keras terhadap ketidakhadiran pejabat terkait, termasuk Gubernur dan Kapolda.

Mahasiswa menegaskan bahwa pertemuan hari Senin menjadi momentum penting. Jika pihak-pihak terkait kembali mangkir, gelombang aksi akan kembali digelar dengan skala yang lebih besar, disertai desakan mundur kepada pejabat yang dinilai lalai mendengarkan suara rakyat.

Peliput : Icong Laute

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments