DetailNews.id – Situasi Kota Manado yang terdampak aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat Sulawesi Utara pada Senin (01/09/2025) memaksa sejumlah sekolah, termasuk SMAN 7 Manado, untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai langkah antisipatif menjaga keselamatan peserta didik.
Namun, di tengah kebijakan PJJ tersebut, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan sebagaimana jadwal reguler. Hal ini terungkap dari sebuah unggahan Instagram Story milik salah satu warga sekolah SMAN 7 Manado, yang menunjukkan paket makanan MBG telah tiba di sekolah, meskipun aktivitas belajar mengajar diliburkan secara tatap muka.
“Kong sapa yang mo se abis ini? Anak-anak libur,” tulis akun tersebut, menunjukkan paket makanan yang tersaji namun tanpa kehadiran siswa.
Pihak sekolah merespons cepat situasi ini. Seorang perwakilan guru dari SMAN 7 Manado mengonfirmasi bahwa makanan yang sudah terlanjur didistribusikan tidak akan dibuang, melainkan akan dibagikan kepada para guru dan sejumlah masyarakat sekitar lingkungan sekolah yang masih berada di lokasi.
“Kami pastikan makanan tidak terbuang. Hari ini kami distribusikan kepada guru dan beberapa warga di sekitar sekolah,” ujar guru tersebut.
Kebijakan ini dianggap sebagai langkah bijak di tengah situasi yang tidak terduga. Di sisi lain, kondisi ini menjadi evaluasi ke depan bagi pelaksanaan program MBG, agar tetap adaptif terhadap perubahan situasi lapangan.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Sulawesi Utara belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kelanjutan teknis distribusi MBG saat PJJ berlangsung, namun sejumlah sekolah di sekitar Kota Manado dilaporkan mengalami situasi serupa.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif pemerintah daerah untuk meningkatkan gizi pelajar dan mendukung proses belajar, namun di tengah dinamika seperti ini, fleksibilitas dan komunikasi antarinstansi sangat diperlukan agar program tetap tepat sasaran.
Peliput : Owen Bangki