DetailNews.id – Upaya memperkuat layanan stroke di Sulawesi Utara terus digencarkan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D. Kandou Manado bekerja sama dengan RS Pusat Otak Nasional (PON) dan Direktorat Pelayanan Klinis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar Workshop Code Stroke dan Trombolisis yang berlangsung selama tiga hari, 2–5 September 2025, di Hotel Aston Manado.
Workshop ini merupakan bagian dari program nasional pengampuan rumah sakit jejaring pelayanan stroke, yang bertujuan untuk menghadirkan layanan penanganan stroke yang cepat, tepat, dan terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.
Direktur Utama RSUP Kandou, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, Sp.JP(K), FIHA, MARS, dalam sambutannya mengingatkan bahwa stroke masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia.
“Pemerintah mendorong pemerataan layanan stroke hingga ke tingkat kabupaten/kota. Tim stroke di rumah sakit memegang peran penting bukan hanya menekan angka kematian, tetapi juga mencegah komplikasi dan kecacatan,” ujar Prof. Starry.
Ia juga berharap workshop ini menjadi ruang pembelajaran dan berbagi pengalaman antar tenaga kesehatan lintas daerah.
“Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan benar bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya.
Workshop dibuka oleh Direktur Pelayanan Klinis Kemenkes RI, dr. Obrin Parulian, M.Kes. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara rumah sakit pusat dan daerah dalam memperkuat sistem rujukan stroke secara nasional.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam dunia kesehatan, di antaranya:
- Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.S(K) – Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RS PON
- dr. Rima Fien Lolong, M.Kes – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
- Dr. dr. Sekplin Sekeon, MPH, Sp.N(K) – Neurolog RSUP Kandou, yang juga bertindak sebagai moderator dalam sesi workshop
Workshop ini secara khusus membahas implementasi Code Stroke sistem penanganan stroke dengan penanganan cepat (golden period) dan trombolisis (pemberian obat pelarut bekuan darah) untuk pasien stroke iskemik.
Para peserta berasal dari berbagai rumah sakit jejaring di Sulawesi Utara. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para tenaga medis dapat langsung menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk mempercepat layanan stroke dan memperkuat sistem rujukan antar fasilitas kesehatan.
Prof. Starry dalam penutupnya berpesan kepada seluruh peserta. “Pergunakan momen ini sebaik mungkin. Curi ilmu dari para narasumber hebat dan terapkan di masyarakat. Semua itu semata-mata demi hormat bagi nama Tuhan,” pungkasnya.
Peliput : Owen Bangki