DetailNews.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Sikka untuk meninggalkan kebiasaan pesta, minum moke, dan merokok. Seruan ini disampaikannya saat kunjungan kerja di Kantor Bupati Sikka, Maumere, pada Sabtu (06/09/2025), dalam rangka mendorong transformasi kesehatan dan pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
“Jangan lagi kita sibuk pesta, minum moke, dan merokok. Ikutilah program cek kesehatan gratis. Ini demi masa depan anak-anak kita. Jangan tunggu sakit baru sadar,” tegas Gubernur Melki di hadapan jajaran Pemkab Sikka dan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Melki menekankan tiga agenda strategis pemerintah provinsi: kesehatan masyarakat, pemenuhan gizi, dan sport tourism. Ia menegaskan bahwa Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan gerbang penting menuju peningkatan kesadaran deteksi dini penyakit dan gaya hidup sehat.
Gubernur juga mengkritisi lambannya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah NTT. Ia mendorong agar dapur kolektif yang melibatkan desa, kelompok masyarakat, dan gereja segera bergerak memanfaatkan pangan lokal.
“Potensinya bisa mencapai Rp7–8 triliun. Kalau dikelola baik, uang itu bisa bertahan di NTT, memberi manfaat besar untuk anak sekolah sekaligus menghidupkan petani, peternak, dan pelaku kuliner lokal,” jelasnya.
Dari aspek ekonomi, Melki mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,44 persen, melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 5,12 persen. Ia juga menyampaikan bahwa sebanyak 100 ribu pekerja formal dan rentan telah didaftarkan ke dalam program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini soal kepastian hukum dan perlindungan kerja. Masyarakat harus bisa bekerja dengan tenang dan produktif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Melki mengajak warga Sikka untuk menyukseskan ajang Tour De EnTeTe, event balap sepeda internasional yang akan melintasi wilayah tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan NTT sebagai destinasi eksotis dan damai di mata dunia.
Ia juga menggagas program renovasi rumah sederhana di desa, dengan skema anggaran gotong royong: Rp10 juta dari desa, ditambah Rp5 juta dari kabupaten dan Rp5 juta dari provinsi per rumah.
“Dana ini harus benar-benar menyentuh masyarakat desa. Jangan lagi sibuk hura-hura, saatnya kerja nyata,” tegasnya.
Menanggapi arahan Gubernur, Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago melaporkan capaian penurunan angka stunting di Sikka yang cukup signifikan, yakni dari 12,1 persen (2024) menjadi 10,4 persen (2025). Ia juga menyebut bahwa Program Cek Kesehatan Gratis telah menjangkau 20 persen target populasi, dan program dapur MBG telah aktif dengan empat unit berjalan serta dua unit dalam tahap persiapan.
Sementara itu, BPJS Kesehatan Cabang Maumere mencatat hingga 1 September 2025, terdapat 59.250 jiwa penerima bantuan iuran (PBI) yang telah terdaftar, serta tambahan 2.162 jiwa yang dibiayai oleh APBD Provinsi NTT.
Peliput : Siprianus Aba