DetailNews.id – Dalam puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dikemas dalam Festival Walimah tersebut, peserta dikili sebagai doa puncak festival, Kebanyakan mereka datang dari luar desa Milangodaa. Pelantun Dikili itu tidak hanya berasal dari desa Milangodaa saja, tetapi banyak di antara mereka, yang tidak berasal dari luar desa.
Mereka yang melakukan zikir atau syalawat (Dikili) sebanyak lebih dari 200 orang pendzikir yang hadir. Dan itu tidak hanya datang dari desa- desa tetangga saja, tetapi dari daerah lain, seperti Bone Bolango, dan desa-desa lainnya.
Mereka datang satu hari sebelumnya. Mereka mengaku hanya ingin turut memeriahkan Festival Walimah dan mendapatkan berkah denngan melantunkan dikili.
Sangadi Milangodaa Ronal Mooduto S.Ap mengatakan, acara yang setiap tahun ini di laksanakan, “mudah-mudahan mendapat ridho Allah SWT dan dapat menambah wawasan keilmuan dan keimanan serta memperkuat silaturrahmi ukuwah islamiah,”ungkap Ronal.
Tradisi Walima ini, lanjutnya, merupakan wujud pengagungan dan rasa cinta mendalam masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi tersebut telah mengakar kuat sejak lama dan menjadi bagian dari identitas keagamaan dan budaya bagi kami.
“Tradisi Walima menjadi perekat rasa kekeluargaan dan persatuan. Kami berharap perayaan Maulid terus dilestarikan. Sebagai umatnya, kita wajib menjaga warisan ini hingga kapan pun,” tegasnya.
Ronal juga menyatakan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Tomini Siska Saripi S.Ap Tenaga Ahli Bupati Ibu Wartin Mooduto , Sangadi Milangodaa Ronal Mooduto S.Ap Aparat Desa Milangodaa serta tamu undangan Dzikir.
Peliput : Taufik Dali
