DetailNews.id – Dalam upaya memperkuat peran sosial keagamaan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan minuman keras (miras) di kalangan remaja dan anak-anak, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kotamobagu melalui Seksi Bimas Islam melaksanakan kegiatan Penguatan Kelompok Kerja Majelis Taklim se-Kota Kotamobagu, Rabu (17/09/2025). Kegiatan ini digelar di Aula Gedung Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kotamobagu.
Dalam sambutannya, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kotamobagu, Abdul Gapur Makalalag, SH., MH., menegaskan bahwa kegiatan majelis taklim di Kotamobagu selama ini berjalan aktif dan memiliki potensi besar untuk berperan lebih dalam menyikapi isu sosial yang mengancam generasi muda.
“Melihat kondisi saat ini, diperlukan intervensi dini dari semua elemen, termasuk majelis taklim, untuk mencegah penggunaan narkoba dan miras. Ke depan, kegiatan sosial BKMT harus menyentuh langsung masyarakat dan berkolaborasi dengan penyuluh agama,” ujar Gapur.
Dalam materi yang dibawakan oleh Hj. Sitti Maryam Dg Pawewang, S.Ag., M.Pd., disampaikan bahwa ibu-ibu majelis taklim memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Ia menekankan bahwa pencegahan dimulai dari rumah, dengan mengedukasi anak-anak tentang bahaya narkoba dan miras.
“Semua bermula dari rumah. Ibu-ibu BKMT dapat menjadi pihak pertama yang mengintervensi anak-anak dan remaja di lingkungan masing-masing untuk mencegah ketertarikan mereka terhadap narkoba dan miras,” tegas Hj Maryam.
Ia juga memaparkan sejumlah faktor penyebab remaja terpapar narkoba, seperti Rasa ingin tahu dan ingin mencoba, Tekanan dari teman sebaya, Kurangnya perhatian dan pengawasan keluarga, Lingkungan pergaulan yang buruk, Lemahnya pendidikan karakter dan nilai keagamaan, Dampak yang Merusak dan Solusi yang Tepat.
Menurut Hj Maryam, dampak penyalahgunaan narkoba sangat luas, baik secara:
- Kesehatan: kerusakan otak, hati, dan jantung
- Psikologis: depresi, kehilangan motivasi, gangguan mental
- Sosial: konflik keluarga, putus sekolah, kriminalitas
- Moral dan Agama: menjauh dari nilai-nilai keimanan
Ia menekankan pentingnya peran majelis taklim sebagai pusat dakwah dan edukasi, yang bisa bekerjasama dengan sekolah, tokoh agama, serta masyarakat.
“Majelis taklim harus menjadi teladan di tengah masyarakat. Pendidikan agama yang kuat adalah benteng utama, dan mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Agama Kota Kotamobagu dalam menjadikan remaja sebagai aset bangsa dan agama yang harus dilindungi dari pengaruh buruk lingkungan. Dengan menguatkan peran keluarga dan masyarakat, diharapkan akan tercipta generasi muda yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.
Peliput : Owen Bangki
