DetailNews.id – Perum Bulog Cabang Bolaang Mongondow (Bolmong) memastikan bahwa stok beras di wilayah Bolaang Mongondow Raya dalam kondisi aman hingga akhir 2025, bahkan diproyeksikan tetap stabil hingga awal 2026. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Cabang Bulog Bolmong, Ismail Azis, STP, saat diwawancarai di ruang kerjanya pada Jumat (26/09/2025).
Menurut Ismail, hingga saat ini total ketersediaan beras di gudang Bulog Bolmong mencapai 220 ton, ditambah 500 ton lagi yang sedang dalam proses pengiriman dari Bitung. Selain itu, pihaknya telah mengajukan permintaan tambahan 1.500 ton untuk memperkuat ketahanan stok menjelang akhir tahun.
“Perputaran beras di Bulog berjalan lancar. Distribusi keluar masuk dilakukan rutin dan tidak ada sistem jatah. Prinsipnya, semua wilayah terintegrasi secara nasional. Jika stok di sini menipis, akan segera disuplai dari daerah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan atau Jawa Timur,” jelas Ismail.
Bulog juga memastikan bahwa beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang didistribusikan ke masyarakat tetap memenuhi standar kualitas tinggi, yakni bebas bau, tidak menguning, tidak menghitam, serta memenuhi standar kadar air dan kerapatan butir.
Mengenai harga, Ismail mengakui bahwa harga gabah di tingkat petani sempat mengalami kenaikan hingga Rp13.000 per kilogram pada musim hujan lalu. Namun, Bulog tetap menjalankan peran strategis sebagai penyeimbang pasar.
“Pemerintah ingin petani tetap untung, tapi juga memastikan harga beras tetap terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.
Untuk distribusi kepada mitra atau rekanan, Bulog menerapkan batasan maksimal 2 ton per minggu, dengan harga jual sebesar Rp11.000 per kilogram. Seluruh transaksi dilakukan melalui transfer ke rekening resmi Bulog, sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi.
Dengan cadangan beras nasional yang saat ini tercatat lebih dari 3 juta ton, Ismail optimistis bahwa ketahanan pangan di wilayah Bolmong Raya tetap terjaga, meskipun ada tantangan dari sisi cuaca ekstrem maupun hambatan distribusi.
“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog pusat dan daerah lain untuk memastikan suplai berjalan optimal. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan beras,” tutupnya.
Peliput : Dayat Gumalangit








