DetailNews.id – PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung percepatan transisi energi melalui edukasi di kalangan akademisi. Kali ini, PLN menggandeng Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado dalam kuliah umum bertajuk “Menggali Potensi Diri Menuju Kesuksesan Kelistrikan Sulawesi Utara” yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Teknik Unsrat, Jumat (27/09/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, sebagai pembicara utama, dan diikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa serta dosen, khususnya dari Program Studi Teknik Elektro.
Dalam paparannya, Rizal menekankan pentingnya peran generasi muda dan akademisi dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060. Ia mengungkapkan bahwa PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sebagai Beyond the Greenest RUPTL yang fokus pada energi bersih dan berkelanjutan.
“Dari total penambahan kapasitas 69,5 GW, sebanyak 76 persen atau 53 GW direncanakan berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT), dengan dominasi PLTS sebesar 17 GW, PLTA 12 GW, dan PLTB 7 GW,” jelas Rizal.
Meski menghadapi tantangan geografis terkait ketidaksesuaian antara lokasi potensi EBT dan pusat permintaan listrik, Rizal menyatakan optimisme PLN dalam mengintegrasikan sistem kelistrikan secara nasional guna memastikan keandalan, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
Kuliah umum ini disambut positif oleh civitas akademika Unsrat. Wakil Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Judy Waani, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran PLN dalam memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa.
“Mahasiswa kami sangat antusias. Ini merupakan kesempatan langka untuk mendapatkan perspektif langsung dari praktisi industri. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut sebagai bagian dari kontribusi Unsrat dalam transformasi energi nasional,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk memperluas kolaborasi dengan dunia pendidikan.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan. Mereka bukan hanya mendengarkan isu energi, tetapi juga terlibat aktif dalam proses transformasi menuju energi bersih,” kata Usman.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara industri dan perguruan tinggi, guna mencetak generasi penerus yang siap mendukung agenda besar transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Peliput : Alfriyandi Roring