DetailNews.id – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengakui adanya stagnasi produktivitas petani jagung di sejumlah wilayah. Sebagai langkah strategis, Dinas Pertanian Boltim melakukan intervensi langsung melalui penyaluran bibit jagung unggul serta pendampingan teknis oleh penyuluh pertanian.
Hal ini disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Boltim saat kegiatan penyaluran bibit kepada petani di gudang Dinas Pertanian, Tutuyan, Senin (29/09/2025). Ia menegaskan bahwa stagnasi ini disebabkan bukan hanya oleh faktor cuaca, namun juga keterbatasan petani dalam mengakses bibit berkualitas dan teknologi pertanian modern.
“Makanya kami tidak hanya menyalurkan bibit. Pendampingan dari penyuluh pertanian menjadi bagian penting dari program ini. Kita tidak bisa hanya berharap dari hujan dan keberuntungan,” ujarnya.
Program ini juga ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan jangka pendek.
Sementara itu, Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menegaskan bahwa perhatian terhadap sektor pertanian harus disertai dengan evaluasi berkala atas hasil dan dampak program yang dijalankan.
“Jangan hanya bagi-bagi bibit lalu selesai. Kita ingin hasilnya bisa diukur. Kalau hasil panen masih rendah, artinya ada yang perlu diperbaiki dari sistem kita,” tegas Bupati.
Menurutnya, keberhasilan program pertanian harus diukur dari peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani, bukan semata dari jumlah bantuan yang disalurkan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Boltim untuk memutus siklus ketergantungan petani terhadap bantuan, sekaligus mendorong kemandirian melalui peningkatan kapasitas produksi secara berkelanjutan.
Peliput : Amingsih Mustapa
