DetailNews.id – SD Negeri 2 Poyowa Besar tengah menghadapi krisis sarana pendidikan yang mengkhawatirkan. Dengan jumlah siswa mencapai 245 orang yang tersebar dalam delapan rombongan belajar, sekolah ini mengalami kelebihan kapasitas ruang kelas yang signifikan, hingga mengganggu kualitas proses belajar mengajar.
Kondisi paling mencolok terjadi di kelas VI yang diisi oleh 46 siswa dalam satu ruang, serta kelas IV yang menampung 43 siswa. Suasana belajar yang terlalu padat dinilai sangat tidak kondusif dan menghambat efektivitas pembelajaran.
Kepala SDN 2 Poyowa Besar, Fariaty Dadu, S.Pd, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat membutuhkan sedikitnya dua ruang kelas tambahan untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.
“Setiap proses belajar mengajar, beberapa kelas yang penuh sesak membuat kegiatan pendidikan tidak bisa berjalan optimal,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (2/10/2025).
Fariaty menjelaskan, sekolahnya telah menerima bantuan dana revitalisasi sebesar Rp 261 juta dari pemerintah. Namun, anggaran tersebut hanya difokuskan untuk rehabilitasi ringan perpustakaan dan jamban sekolah, tidak mencakup pembangunan ruang kelas baru yang justru menjadi kebutuhan paling mendesak.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan tersebut, tapi ruang kelas tetap menjadi kebutuhan utama yang belum terjawab,” jelasnya.
Selain itu, kondisi halaman sekolah yang kerap tergenang air saat hujan juga menjadi masalah lain yang belum teratasi. Pihak sekolah berharap adanya pemasangan paving untuk menghindari gangguan aktivitas belajar di luar ruang.
“Setiap hujan deras, halaman sekolah tergenang air. Kami butuh paving agar kegiatan belajar siswa tidak terganggu,” tambahnya.
Meski telah terakreditasi B, fasilitas SDN 2 Poyowa Besar masih jauh dari layak. Dengan total 17 tenaga pendidik yang terdiri atas 6 guru PPPK, 5 guru PNS, dan 6 guru honorer yang digaji melalui Dana BOS, krisis ruang kelas dan minimnya sarana penunjang lain memperparah tekanan yang dirasakan seluruh civitas sekolah.
Fariaty juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima bantuan 28 pasang meja dan kursi dari Dinas Pendidikan. Namun, bantuan tersebut dinilai masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhan keseluruhan.
“Kami sudah menyampaikan keluhan ke Dirjen dan diarahkan untuk verifikasi data melalui Dapodik. Kami sangat berharap ada perhatian dan tindakan cepat dari pemerintah,” pungkasnya.
Dengan tantangan infrastruktur yang semakin mendesak, pihak sekolah menilai bahwa revitalisasi menyeluruh tak bisa lagi ditunda. SDN 2 Poyowa Besar berharap agar pemerintah daerah maupun pusat segera memberikan dukungan nyata, agar anak-anak di sekolah tersebut bisa mendapatkan hak belajar secara layak dan bermartabat.
Peliput : Owen Bangki





