DetailNews.id, Lampung Selatan – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lampung Selatan menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Penanganan bagi Perempuan Korban Kekerasan Kewenangan Kabupaten/Kota Tahun 2025, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas PPPA Lampung Selatan ini diikuti oleh berbagai lembaga dan unsur terkait yang berfokus pada isu perlindungan perempuan dan penanganan kekerasan.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Lampung Selatan, dilanjutkan dengan doa bersama sebagai bentuk harapan agar kegiatan berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi peserta serta masyarakat luas.
Dalam sambutannya, Kepala UPTD PPA Kabupaten Lampung Selatan, Acam Suyana, S.H., selaku ketua panitia kegiatan, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya lembaga layanan agar lebih profesional, responsif, dan berperspektif korban dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan di tingkat daerah.
“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mempercepat proses layanan dan pemulihan korban. Semua pihak harus bergerak bersama untuk menciptakan sistem perlindungan yang terpadu dan efektif,” ujarnya.
Mewakili Polres Lampung Selatan, Bripka Ari Andri, S.H., dari Unit PPA menyampaikan dukungan penuh kepolisian terhadap upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.
Menurutnya, sinergi antara lembaga layanan dan aparat penegak hukum menjadi fondasi penting dalam mewujudkan rasa aman dan keadilan bagi korban.
“Kami siap bersinergi dalam setiap langkah penanganan kasus, mulai dari tahap pelaporan, penyelidikan, hingga pemulihan korban,” ungkap Ari Andri.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lampung Selatan, dr. Nessi Yurnita, M.M.
Dalam arahannya, dr. Nessi menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan empati bagi petugas layanan agar mampu memberikan pendampingan yang cepat, tepat, dan berperspektif korban.
“Petugas layanan bukan hanya dituntut profesional, tetapi juga harus memiliki empati yang tinggi dalam mendampingi korban kekerasan. Pendekatan yang humanis menjadi bagian penting dari pemulihan psikologis dan sosial korban,” ujarnya.
Memasuki sesi inti, peserta menerima materi dari Tim Profesi UPTD PPA Provinsi Lampung, yang diwakili oleh Dwi Hafsah Handayani, S.Psi., dan Rini Larasati, M.Pd.
Keduanya membawakan materi tentang strategi penanganan kasus kekerasan berbasis psikologis dan edukatif, serta teknik pendampingan yang humanis dan berorientasi pada kebutuhan korban.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan berharap terbangun sinergi yang kuat antara lembaga penyedia layanan, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan terhadap perempuan.
Dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perlindungan perempuan dan anak, Lampung Selatan berkomitmen menjadi daerah yang lebih responsif terhadap isu kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Peliput : Nazaruddin
