DetailNews.id, Magelang – Publik mempertanyakan pekerjaan rehabilitasi Balai Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang sampai kini tidak kunjung rampung. Pertanyaan publik atas pekerjaan rehabilitasi Balai Desa Adikarto ini bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pada papan proyek yang terpasang di lokasi, disebutkan bahwa waktu pekerjaan proyek ini hanya masa waktu empat bulan yakni Juni sampai September 2025. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pekarjaan gedung tersebut belum juga selesai.
Salah seorang warga Desa Adikarto berinisial AM mengungkapkan pengerjaan rehabilitasi Balai Desa ini mestinya sudah selesai karena dalam papan proyek hanya batas waktu sampai September 2025. Karena itulah, pihaknya sebagai warga berhak untuk mempertanyakan engenai kendala dan alasan kenapa pembangunan Gedung Balai Desa di tempatnya, tersendat sampia Desember 2025 dan sebentar lagi memasuki tahun tutup buku anggaran 2025.
“Wajarkah kalau kami pertanyaan kenapa pengerjaan gadung Balai Desa Adikarto ini lamban. Padahal kalender pekerjaan empat bulan, tapi sampai Desember ini belum selesai. Perkiraan pengerjaannya pun baru sekitar 70 persen,” ujar AM, kepada awak media ini, Rabu (3/12/2025).
Selain AM, beberapa warga lainnya yang minta namanya tidak ditulis dalam berita ini namun layak dipercaya meminta agar Pemdes Adikarto segera menyelesaikan pembangunan gedung Balai Desa tersebut. Sehingga dengan selesainya pengerjaan fasilitas ini, maka masyarakat Adikarto bisa segera menikmati hasilnya. Sekaligus, memotivasi perangkat desa untuk lebih semangat lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sejumlah warga Desa setempat mengaku was-was pengerjaan ini tidak rampung hingga akhir Desember 2025. Rasa was-was ini memuncak setelah warha menyaksikan langsung proses pengerjaannya selama ini tidak bisa selesai sampai batas waktu kalender pengerjaan dari Juni sampia September 2025.
Sementara itu, hasil pantauan media ini di lokasi didapati papan proyek terkait rehabilitasi Balai Desa Adikarto. Dalam papan lroyek itu tercantum nilai anggaran sebesar Rp 249.954.455.00. Pelaksana kegiatan TPK Desa Adikarto dengan lokasi di Adikarto. Namun ada tanda tanya dibalik papan proyek ini karena volume pekerjaan tidak dicantumkan termasuk sumber dana kegiatan hanya ditulis ADD. Tidak diketahui ADD tahun berapa karena di papan proyek tidak tercantum.
Dari sumber layak dipercaya yang ditemui di lapangan, mengisahkan bahwa keterlambatan pengerjaan pembangunan gedung Balai Desa Adikarto ini diduga kuat lemahnya pengawasan sehingga pengerjaan molor dari kalender kerja yang telah ditetapkan hingga September 2025.
Pengawasan setiap pengerjaan proyek wajib adanya. Sehingga pihak pekerja tidak asal-asalan dan membuahkan hasil bangunan berkualitas dan berumur panjang. Selain itu, pengerjaannya bisa selesai tepat waktu.
“Molornya pengerjaan rehabilitasi bangunan Balai Desa ini bukti pengewasan internal tidak jalan. Padahal Balai Desa yang layak itu sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat karena tempat pelayanan,” jelas seorang tokoh masyarakat Adikarto ini, yang lagi-lagi minta untuk tidak disebut identitasnya.
“Nanti kami cek apa kendalanya sehingga pengerjaan Balai Desa ini molor dan tidak sesuai target penyelesaiannya seperti yang tercantum di papan proyek,” sebut sumber tersebut.
Kepala Desa Adikarto, Mujazin yang dikonfirmasi hingga berita diturunkan belum bisa ditemui karena sedang berada di kantornya.
Peliput : Muhammad
