Jumat, Desember 19, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaMinahasaDari Iman hingga Ilmiah, Seminar Natal Nasional 2025 Kupas Bahaya Judi Online

Dari Iman hingga Ilmiah, Seminar Natal Nasional 2025 Kupas Bahaya Judi Online

DetailNews.id, Manggarai – Seminar Natal Nasional 2025 yang digelar di Aula Gedung Utama Timur (GUT) Kampus Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Santo Paulus Ruteng, Manggarai, Sabtu (13/12/2025), menyoroti secara serius ancaman judi online (judol) terhadap ketahanan keluarga Indonesia.

Mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, seminar ini menegaskan pentingnya penguatan literasi digital, moral, dan finansial sebagai benteng utama dalam melindungi keluarga dari dampak destruktif judi online.

Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan bahwa judi online telah memicu berbagai persoalan sosial, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penelantaran anak, hingga kemiskinan struktural. Dalam banyak kasus, perempuan dan anak menjadi kelompok paling rentan terdampak.

Dari perspektif iman, Pdt. Cindy Tumbelaka-van Munster menegaskan bahwa judi online merupakan jalan pintas yang bertentangan dengan nilai-nilai kekristenan dan berpotensi merusak masa depan generasi muda. Pandangan serupa disampaikan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang menilai judol sebagai ancaman serius bagi moral dan karakter anak bangsa.

Secara ilmiah, Dr. Fransiska Widyawaty menjelaskan bahwa judi online merupakan perilaku adiktif yang memiliki mekanisme ketergantungan serupa dengan narkotika. Sementara itu, Dr. Maksimilianus Jemali menyebut fenomena ini sebagai bentuk “kulturisasi judi online” yang membutuhkan pendekatan literasi multidimensi, mencakup aspek digital, ekonomi, sosial, dan budaya.

Sorotan tajam disampaikan Romo Dr. Martin Chen yang mengungkapkan data transaksi judi online di Indonesia telah mencapai sekitar Rp1.200 triliun. Ironisnya, sebagian besar pelaku berasal dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Kondisi ini, menurutnya, mencerminkan “dosa ketamakan” yang berujung pada pemiskinan sistemik.

Ketua Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait, menekankan bahwa seminar ini tidak boleh berhenti pada diskusi semata, melainkan harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata dan gerakan bersama melawan judi online.

Seminar ini menyimpulkan bahwa penguatan literasi digital, moral, dan finansial merupakan kunci utama untuk mewujudkan semangat Natal dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi keluarga Indonesia di tengah tantangan era digital.

Peliput : Safrinus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments