Minggu, Desember 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaHukum & KriminalJelang Natal dan Tahun Baru 2026, Kapolres Tarakan Rangkul Tokoh Masyarakat Jaga...

Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Kapolres Tarakan Rangkul Tokoh Masyarakat Jaga Kerukunan

DetailNews.id, Tarakan – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polres Tarakan memperkuat sinergi lintas tokoh agama, adat, dan masyarakat guna menjaga keamanan serta ketertiban di Kota Tarakan.

Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan silaturahmi Kapolres Tarakan AKBP Erwin S. Manik, S.IK., S.H., M.Hum., bersama para tokoh masyarakat yang digelar di Kopi Tiam Tarakan Barat, Minggu (21/12/2025).

Kegiatan ini dihadiri Wakil Wali Kota Tarakan Ibnu Saud Is, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalimantan Utara Andri Murhadi, Ketua MUI Tarakan, Badan Kesbangpol Kota Tarakan, perwakilan organisasi masyarakat adat, serta tokoh pemuda.

Kapolres Tarakan AKBP Erwin S. Manik menegaskan bahwa keberagaman masyarakat Tarakan merupakan kekuatan yang harus terus dirawat, khususnya menjelang hari besar keagamaan.

“Tarakan adalah kota yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Keberagaman ini merupakan kekuatan besar yang tidak boleh menjadi sumber perpecahan,” ujar Erwin.

Ia menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan sosial yang harmonis. Moderasi, kata dia, bukan berarti mengurangi keyakinan, melainkan menumbuhkan sikap adil, seimbang, saling menghormati, dan menjunjung tinggi toleransi.

“Peran tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat sangat strategis dalam menjaga stabilitas keamanan. Sinergi antara Polri dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci agar Tarakan tetap aman dan kondusif,” kata Erwin.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyampaikan imbauan Kapolda Kalimantan Utara agar masyarakat tidak menyalakan kembang api saat pergantian tahun. Imbauan itu disampaikan sebagai bentuk empati nasional atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh.

“Masyarakat diimbau mengganti perayaan malam tahun baru dengan doa bersama di rumah maupun di tempat ibadah,” ujarnya.

Terkait pengamanan Natal, Polres Tarakan mencatat terdapat 103 gereja yang akan melaksanakan ibadah Natal 2025. Sebanyak 28 gereja di antaranya diperkirakan dihadiri jemaah dalam jumlah besar dan berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Untuk itu, Polres Tarakan mengajak organisasi kemasyarakatan dan ormas keagamaan terlibat aktif membantu pengamanan ibadah Natal pada 24–25 Desember serta pengamanan pergantian tahun pada 31 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.

Sementara itu, Kabinda Kalimantan Utara Andri Murhadi, S.IP., M.Sos., menegaskan bahwa keberagaman budaya dan agama di Kalimantan Utara merupakan modal sosial utama yang harus terus dijaga.

“Kalimantan Utara adalah provinsi yang majemuk dan harmonis. Keberagaman budaya dan agama justru menjadi kekuatan yang membuat daerah ini tetap damai dan kondusif,” ujar Kabinda.

Ia menilai kehadiran para tokoh lintas elemen dalam silaturahmi tersebut mencerminkan niat baik bersama untuk menjaga stabilitas daerah.

“Pertemuan ini menunjukkan komitmen kita semua untuk merawat kebersamaan. Setiap identitas dan kelompok bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling menguatkan dalam kehidupan berdampingan,” katanya.

Kabinda juga mengapresiasi inisiatif Kapolres Tarakan yang menggagas dialog lintas elemen sebagai langkah preventif mencegah potensi konflik, terutama pada momentum hari besar keagamaan.

“Kita tidak ingin setiap momen besar selalu dibayangi kekhawatiran konflik. Harapannya, Tarakan dan Kalimantan Utara ke depan tetap aman, damai, dan harmonis,” tutur Andri.

Wakil Wali Kota Tarakan Ibnu Saud Is menambahkan bahwa silaturahmi tersebut menjadi momentum penting untuk meneguhkan persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat.

“Perbedaan yang kita miliki adalah kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Justru di sanalah letak keindahannya, seperti pelangi yang indah karena beragam warna,” ujar Ibnu Saud.

Ia juga mengajak masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru secara sederhana dan penuh empati, mengingat sebagian wilayah Indonesia tengah dilanda bencana.

“Perbedaan bukan alasan untuk berseteru, tetapi harus kita rawat sebagai kekuatan agar Tarakan tetap rukun, damai, dan aman,” kata Ibnu Saud.

Peliput : Raden

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments