DetailNews.id, Yogyakarta – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X ikut bersuara mengomentari kemacetan jalan.
Komentar Sri Sultan mengenai kemacetan jalan saat libur Nataru bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari tahun ke tahun, persoalan macet ini selalu menjadi masalah. Karena itu, orang nomor satu di DIY ini berharap ada dilakukan rekayasa lalu lintas yang baru. Terlebih rekayasa lalu lintas yang dilakukan tahun sebelumnya belum berdampak signifikan mengurai kemacetan di jalur-jalur menuju kota.
“Rekayasa lalu lintas ini penting dilakukan agar tidak meangganggu wisatawan. Kita bituh menciptakan kondisi yang nyaman bagi wisatawan maupun warga masyarakat DIY sendiri,” tegas Sri Sultan.
Disampaikan oleh Sri Sultan, pengalaman tahun lalu didapati jalanan demikian padat. Dari itulah perlu dipertimbangkan bagaimana agar bisa memecah konsentrasi lalu lintas kendaraan. Ini juga perlu agar bagi yang hanya ingin sekadar lewat Yogja, tidak perlu masuk kota atau jalur yang menuju kota.
Menurut Sri Sultan, rekayasa jalur untuk masyarakat yang sekedar lewat Yogja, tidak bisa lagi dialihkan hanya ke ringroad saja, perlu jalur alternatif yang lebih luar lagi. Dari liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya, Kabupaten Sleman dan Kulon Progo sempat mengeluhkan menumpuknya kendaraan pada wilayah mereka pada jalur menuju Kota Yogyakarta.
Selain rekayasa baru, Sri Sultan juga mengimbau agar penunjuk arah jalan dapat diperbanyak dan jelas terlihat agar mempermudah para pengendara. Selain itu, Sri Sultan juga berharap Jaga Warga dapat turut berperan aktif di masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam menjaga kondisivitas di wilayah masing-masing.
Peliput : Muhammad





