DetailNews.id – Seorang warga Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara), Lisda Naue, yang dikenal luas dengan sapaan Eli Ocit, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan ambulans milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boltara. Kekecewaan tersebut disampaikan secara terbuka melalui akun Facebook pribadinya, setelah ambulans yang mengantarkan anaknya ke rumah sakit rujukan di Gorontalo mengalami kerusakan hingga 13 kali sepanjang perjalanan.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam, 3 Agustus 2025, saat anaknya harus dirujuk karena kondisi medis yang memerlukan penanganan lanjutan.
“Saya sangat menyesalkan pelayanan RSUD Boltara. Ambulans yang mengantar anak saya mogok sampai 13 kali. Untung anak saya tidak dalam kondisi terlalu parah,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon WhatsApp, Senin (04/08/2025).
Lisda menjelaskan bahwa kondisi ambulans yang digunakan sudah tidak layak pakai, dan kerusakan yang terjadi berulang kali sangat membahayakan keselamatan pasien. Ia mengaku trauma dengan pengalaman tersebut dan berharap tidak ada keluarga lain yang mengalami hal serupa.
“Saya harap pemerintah daerah bisa segera memperbaiki fasilitas-fasilitas seperti ambulans ini. Ini soal nyawa orang. Jangan sampai ada korban hanya karena kendaraan rujukan tidak layak jalan,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Boltara belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Awak media telah mencoba menghubungi manajemen rumah sakit untuk konfirmasi, namun belum mendapat tanggapan.
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya perawatan dan standarisasi armada ambulans, terutama bagi fasilitas kesehatan rujukan di daerah dengan geografis yang cukup menantang seperti Bolmong Utara. Perjalanan dari Boltara ke Gorontalo memerlukan waktu tempuh cukup lama dan melalui medan yang tidak selalu ideal, sehingga kondisi kendaraan medis harus dalam keadaan prima.
Para pemerhati layanan publik menilai, insiden ini harus menjadi evaluasi serius bagi Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit, guna memastikan bahwa fasilitas kesehatan publik benar-benar aman dan layak untuk digunakan, terutama dalam kondisi darurat.
Peliput : Kifli Dotinggulo