“Kajian-kajian ilmiah atas pengembangan ini harus di dahulukan sehingga kita tahu persis wilayah mana yang baik untuk objek-objek wisata untuk di kembangkan, misalnya apakah patokan cocok untuk pengembangan wisata bawah air atau justru wisata pantai”, tambah Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara.
DetailNews.id – Sebagai salah satu motor pembangunan suatu daerah, pariwisata saat ini semakin diandalkan dan dijadikan sebagai alternatif sumber komoditi memperkenalkan nama daerah menjadi lokus pariwisata. Namun, pembagunan pariwisata tidak boleh dilakukan secara sporadis, dan tidak terencana dengan baik. Oleh karena itu, semua insan dan stakeholder pariwisata harus memahami terlebih dahulu bagaimana dampak pembangunan sebagai suatu destinasi.
Tidak terkecuali projek Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dalam mengkampanyekan keindahan alam daerahnya dimata wisatawan dunia dan menjadikan Boltim sebagai sasaran wisatawan, ternyata hal ini memicu adrenalin kaum muda untuk melibatkan diri dalam memaksimalkan target Pemda tersebut.
Awaluddin Umbola, seorang pemuda yang dikenal menonjol dan progresif di berbagai bidang ternyata ikut tersandung merespon secara positif upaya Pemda Boltim itu.
Pasalnya, untuk menjadikan suatu daerah sebagai destinasi wisata, menurut Awaluddin Umbola, perlu sebuah kesadaran fundamental antara pemerintah sebagai tonggak pengarah dan masyarakat yang berperan sebagai pelaku pemasaran destinasi, terlebih dalam pembangunan pariwisata yang memakan anggaran besar, dan sewajibnya mempertimbangkan kemajuan perekonomian masyarakat dilingkungan sekitar.
Hal ini di ungkapkan Awaluddin kepada DetailNews.id pada Kamis (30/10/2021), dia menuturkan, perlunya mengatur perencanaan agar kanal pembangunan destinasi wisata teratur dan berkembang.
“Butuh mendahulukan perencanaan yang matang atas pengembangan pariwisata tersebut, karena memang sejak lama pariwisata di Boltim di kembangkan tidak dengan perencanaan yang matang”, ungkap Ewin sapaan akrabnya.
Sebagai seorang yang dimasanya pernah menjabat ketua Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di salah satu kampus di Kotamobagu, Ewin menambahkan, pengklasifikasian objek wisata menjadi penting agar dapat mengetahui secara pasti icon di setiap tempat wisata yang akan disediakan.
“Kajian-kajian ilmiah atas pengembangan ini harus di dahulukan sehingga kita tahu persis wilayah mana yang baik untuk objek-objek wisata untuk di kembangkan, misalnya apakah patokan cocok untuk pengembangan wisata bawah air atau justru wisata pantai”, tambah Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara.
Terkait dana pembangunan tempat pariwisata yang direncanakan, Ewin menjelaskan, anggaran tidak harus hanya bersumber dari Daerah, akan tetapi saluran dana pembangunan dapat hadir dari berbagai saluran yang mendukung adanya tempat wisata yang direncanakan Pemda Boltim.
“Kita juga pasti tidak hanya akan mengharapkan anggaran dari APBD Boltim tetapi bisa mendapatkan suntikan dana dari pemerintah pusat bahkan Pemda secara langsung sudah memberikan jaminan investasi bagi pengusaha yang berkecimpung di dunia pariwisata”, tandanya.
(WA)
