DetailNews.id — Dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan aset dan keuangan, Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bolaang menggelar Pelatihan Sistem Pengelolaan Aset Desa (SIPADES) dan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) selama dua hari, mulai Jumat hingga Sabtu, 18–19 Juli 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Sutan Raja Kotamobagu ini dibuka secara resmi oleh Camat Bolaang, Harry Damopoli, dan diikuti oleh seluruh Sekretaris Desa dan Operator Desa se-Kecamatan Bolaang, serta menghadirkan para Sangadi (Kepala Desa) sebagai peserta undangan.
Ketua BKAD Kecamatan Bolaang, Ante Mokoagow, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan penguatan kapasitas perangkat desa dalam menjalankan tugas dan fungsi secara profesional serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“SIPADES dan Siskeudes adalah dua sistem penting dalam pengelolaan administrasi desa. SIPADES membantu desa dalam menata aset secara tertib dan transparan, sementara Siskeudes mendukung penyusunan laporan keuangan yang akuntabel. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat strategis untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa,” jelas Ante.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari dua instansi teknis, yakni Inspektorat Kabupaten Bolaang Mongondow dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bolmong. Materi yang disampaikan meliputi teknis penggunaan aplikasi SIPADES untuk inventarisasi aset desa, serta implementasi Siskeudes dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan keuangan desa.
Sementara itu, Camat Bolaang, Harry Damopoli, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif BKAD dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Ia juga menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan aset desa sebagai bentuk tanggung jawab aparatur pemerintahan desa kepada masyarakat dan negara.
“Saya berharap para sekretaris dan operator desa dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius. Pemahaman terhadap sistem SIPADES dan Siskeudes akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa. Jangan sampai ada lagi laporan yang terlambat atau aset desa yang tidak tercatat dengan baik,” tegas Harry.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa sistem pengelolaan keuangan dan aset desa merupakan instrumen penting dalam menghindari potensi penyalahgunaan wewenang dan anggaran.
Pelatihan berlangsung dalam suasana interaktif, di mana peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga praktik langsung menggunakan aplikasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan BPKP.
Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh perangkat desa di Kecamatan Bolaang mampu menerapkan sistem pengelolaan aset dan keuangan desa secara profesional, transparan, serta sesuai regulasi yang berlaku, guna menunjang pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik di tingkat desa.
Peliput : Dayat Gumalangit
