DetailNews.id – Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menunjukkan kinerja ekonomi yang mengesankan pada tahun 2024 dengan pertumbuhan mencapai 5,13 %, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,03 %. Pencapaian ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, saat berkunjung ke daerah ini.
“Pertumbuhan ekonomi yang tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional ini adalah hasil dari upaya berkelanjutan dalam memajukan sektor-sektor produktif di daerah,” ujar Amalia dalam sambutannya.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi pilar utama pertumbuhan, menyumbang 40,33 % terhadap PDRB Boltim. Sektor ini tidak hanya mendorong ekonomi, tetapi juga menyerap jumlah tenaga kerja signifikan di wilayah tersebut.
Angka kemiskinan di Boltim mengalami penurunan signifikan, tercatat hanya 5,87 %, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 9,03 %. Hasil ini menempatkan Boltim sebagai satu dari empat daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Sulawesi Utara.
“Penurunan angka kemiskinan yang begitu signifikan merupakan hasil dari kebijakan yang tepat dan keberhasilan pengelolaan sektor-sektor utama. Ini adalah bukti nyata bahwa pembangunan dapat berjalan secara inklusif,” lanjut Amalia.
Di bidang tata kelola data, BPS RI menetapkan Boltim dengan predikat “Kategori Baik” dalam Indeks Pembangunan Statistik (IPS) tahun 2024. Penghargaan ini mencerminkan komitmen daerah dalam mendukung Satu Data Indonesia dan memperkuat Sistem Statistik Nasional.
“Indeks Pembangunan Statistik adalah alat ukur penting untuk memastikan kebijakan pembangunan berjalan efektif dengan basis data yang akurat,” tegas Amalia.
Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi dan dukungan BPS RI. Ia memastikan komitmen berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan capaian ini.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras semua pihak. Kami berkomitmen untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat dari berbagai lapisan,” tuturnya.
Boltim kini diharapkan menjadi model daerah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berbasis data. Kolaborasi antara sektor ekonomi produktif, pengentasan kemiskinan, dan penguatan sistem statistik menjadi fondasi utama untuk pembangunan berkelanjutan daerah ke depan.
Peliput : Aminingsih Mustapa
