DetailNews.id – Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali menunjukkan kualitas dan komitmennya dalam pembinaan generasi Qur’ani melalui ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXVIII Tingkat Provinsi Sulawesi Utara yang digelar di Manado.
Tiga peserta dari Boltim berhasil meraih prestasi membanggakan dalam ajang bergengsi tersebut. Rasyah Al Farizi Mamonto Koto tampil gemilang dengan meraih predikat Terbaik I cabang Tilawah Anak-anak. Sementara itu, Muhammad Alfa Rizqi Mokobombang menyabet Terbaik III pada cabang Karya Tulis Ilmiah Hadits, dan Irawati Buntuan berhasil memperoleh Terbaik III di cabang Tilawah Dewasa.
Bupati Boltim, Oskar Manoppo, hadir langsung di arena STQH untuk memberikan dukungan moril kepada para peserta. Dalam pernyataannya, Oskar mengaku sangat terharu dan bangga atas pencapaian para kafilah Boltim.
“Saya sangat terharu melihat anak-anak Boltim bisa bersinar di panggung provinsi. Ini bukan hanya soal juara, tapi bukti nyata bahwa nilai-nilai Al-Qur’an telah tertanam kuat dalam diri mereka,” ujar Bupati Oskar dengan penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Boltim akan terus mendukung pembinaan generasi muda dalam bidang keagamaan sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045.
STQH tahun ini mengusung tema “Menyiapkan Generasi Qur’ani untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045”, yang menjadi pengingat pentingnya membentuk karakter religius dan berilmu sebagai fondasi masa depan bangsa.
Apresiasi juga datang dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara. Mewakili Kepala Kanwil Kemenag Sulut, Basri Zaenong, M.Pd., menyampaikan penghargaan kepada seluruh peserta yang telah menampilkan performa terbaik.
“Kami mengapresiasi dedikasi seluruh peserta. Mereka telah menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai insan Qur’ani,” ujar Basri dalam sambutannya.
Turut mendampingi Bupati dalam kegiatan ini, antara lain Sekretaris Daerah Moh. Iksan Pangalima, para asisten, Kabag Kesra, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kehadiran langsung jajaran pemerintah ini menunjukkan bahwa pembinaan keagamaan bukan sekadar program seremonial, melainkan bagian dari strategi pembangunan karakter masyarakat Boltim yang cerdas, religius, dan berdaya saing.
Pemerintah daerah memastikan bahwa langkah pembinaan akan terus diperkuat ke depan, tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan pelestarian budaya lokal.
Peliput : Aminingsih Mustapa