DetailNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur terus mendorong transformasi tata kelola pemerintahan menuju arah yang lebih profesional, transparan, dan terukur. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan menggelar evaluasi final Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang dilaksanakan pada Selasa (02/09/2025).
Agenda ini dipimpin langsung oleh Bupati Boltim, Oskar Manoppo, SE., MM., bersama Wakil Bupati, Argo V. Sumaiku, dihadiri para pimpinan dan pejabat dari seluruh SKPD.
Dalam arahannya, Bupati Oskar Manoppo menegaskan bahwa evaluasi ini bukan sekadar rutinitas, namun bagian penting dalam memastikan seluruh program kerja SKPD benar-benar terintegrasi dengan visi dan misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati.
“Seluruh program SKPD harus bersinergi dengan visi-misi kami. Bukan hanya sekadar target tahunan, tapi juga harus memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Oskar.
Adapun visi pembangunan Boltim yang telah ditetapkan berbunyi:
“Terwujudnya Bolaang Mongondow Timur yang Bangkit, Maju, dan Sejahtera berbasis Sumber Daya Lokal yang Berkelanjutan.”
Untuk mencapainya, terdapat lima misi utama:
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
- Memperkuat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
- Meningkatkan kualitas SDM, terutama bidang pendidikan dan kesehatan.
- Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.
- Mewujudkan masyarakat yang berdaya saing serta sejahtera.
- Fondasi Pembangunan Jangka Menengah
Tenaga Ahli Bupati Boltim, Hendra Damopolii, yang turut hadir dalam agenda tersebut menjelaskan bahwa Renstra dan Renja merupakan fondasi penting pembangunan jangka menengah daerah.
“Setiap penyempurnaan dokumen ini menjadi pijakan agar arah pembangunan tidak melenceng dari visi-misi. Targetnya jelas, indikator kinerjanya terukur,” jelas Hendra.
Ia juga menegaskan bahwa perencanaan yang adaptif dan berbasis data akan membuat pembangunan lebih efektif dan tepat sasaran.
Sementara itu, Wakil Bupati Argo V. Sumaiku menekankan pentingnya kolaborasi antar-SKPD agar program pembangunan tidak berjalan secara sektoral.
“Kalau setiap SKPD jalan sendiri-sendiri, hasilnya tidak maksimal. Tapi kalau saling terhubung dan berkolaborasi, manfaatnya akan lebih cepat dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Wabup juga menyebutkan bahwa penguatan tata kelola pemerintahan mencakup aspek transparansi anggaran, pelayanan publik yang efisien, serta responsivitas birokrasi terhadap kebutuhan warga.
Para pimpinan SKPD yang hadir dalam evaluasi menyampaikan dukungan penuh terhadap arah pembangunan yang ditetapkan. Mereka menilai penyelarasan Renstra dan Renja merupakan momentum penting untuk menjaga keselarasan program lintas sektor.
Bupati Oskar Manoppo pun menutup kegiatan dengan mengingatkan kembali bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya dinilai dari realisasi anggaran.
“Pembangunan harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Jika program sudah berdampak pada peningkatan kesejahteraan, maka itu adalah ukuran keberhasilan sebenarnya,” tandasnya.
Peliput : Amingsih Mustapa