DetailNews.id – Meski telah berdiri sejak tahun 2010, SMP Negeri Hamar di Kabupaten Sikka masih menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan. Hingga kini, aktivitas perkantoran sekolah masih berlangsung di gedung SDN Hamar akibat belum tersedianya fasilitas ruang kerja dan gedung kelas yang memadai.
Pada masa awal operasionalnya, SMP Negeri Hamar berjalan dengan sistem satu atap, berbagi bangunan dengan SDN Hamar menggunakan ruang darurat. Sejak resmi berstatus sebagai satuan pendidikan mandiri pada 2021, sekolah ini hanya memiliki satu bangunan permanen yang kemudian disekat menjadi dua ruang kelas. Satu ruang kelas tambahan dibangun pada 2022, namun ruang kepala sekolah, ruang guru, dan administrasi tetap menumpang.
Kabar baik datang pada tahun ini. Melalui skema Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp755.167.000, pemerintah membangun tiga ruang kelas baru untuk SMP Negeri Hamar. Proyek ini dikerjakan oleh CV Dua Putra Kedjo, dan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, pada Rabu (03/09/2025).
Kepala SMP Negeri Hamar, Angelinus Arnoldus, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah, seraya menegaskan bahwa fasilitas pendidikan yang tersedia masih belum ideal.
“Kami bersyukur dengan tambahan tiga ruang kelas baru ini. Setidaknya, kegiatan belajar-mengajar dapat lebih tertata. Namun, kebutuhan mendesak seperti ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, hingga sarana teknologi informasi masih belum terpenuhi,” ungkap Angelinus.
Menurutnya, kebutuhan akan ruang dan fasilitas pendukung menjadi semakin mendesak karena minat lulusan SD di wilayah sekitar terus meningkat. Saat ini, peserta didik berasal dari tiga desa, yaitu Wolonterang, Watumerak, dan Pelibaler. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah seiring dengan potensi masuknya siswa dari Desa Wogalirit, menyusul penambahan kapasitas ruang kelas.
Dalam sambutannya, Bupati Sikka menegaskan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan merupakan prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
“Pendidikan tidak cukup hanya dengan berdirinya gedung sekolah. Kita ingin memastikan anak-anak Hamar dapat belajar dalam lingkungan yang layak, aman, dan dekat dengan rumah. Mutu pendidikan dan kenyamanan belajar harus berjalan beriringan,” ujar Bupati Juventus.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah kabupaten akan terus mengevaluasi dan mendorong penguatan infrastruktur pendidikan, khususnya di wilayah terpencil seperti Hamar.
Peliput : Siprianus Aba