DetailNews.id – Di tengah geliat pembangunan dan upaya pemulihan ekonomi daerah, Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yusra Alhabsyi, meluncurkan sebuah gagasan berani dan progresif. Ia ingin mengubah cara kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan mendekatkan mereka secara langsung kepada masyarakat, khususnya dalam mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa-desa.
Gagasan ini bukan sekadar kebijakan teknokratis. Bagi Yusra, ini adalah bentuk transformasi pola pikir tentang fungsi sejati ASN sebagai pelayan masyarakat, bukan hanya sekadar pengelola administrasi pemerintahan.
“Setiap ASN nantinya akan bertanggung jawab terhadap satu atau beberapa pelaku usaha binaannya. Saya yakin pola pendampingan ini akan mempermudah UMKM, baik dari sisi manajemen, pemasaran, maupun pengurusan dokumen untuk mendapatkan modal usaha,” tegas Bupati Yusra.
Selama ini, banyak pelaku UMKM di desa yang berjalan sendiri. Mereka memiliki produk, semangat, dan keinginan untuk berkembang, namun terbentur oleh berbagai keterbatasan mulai dari manajemen usaha, akses pasar, hingga persoalan legalitas dan permodalan. Tak sedikit usaha rakyat yang akhirnya gulung tikar karena kurangnya pendampingan dan informasi yang memadai.
Inilah yang coba dijawab oleh pemerintahan Yusra Alhabsyi dan Dony Lumenta. Dengan pola baru ini, ASN tidak lagi terkungkung di balik meja kantor. Mereka akan terjun langsung ke desa-desa, menjadi sahabat UMKM mendampingi, membimbing, dan membuka akses seluas-luasnya agar usaha kecil mampu naik kelas.
Bayangkan seorang ibu rumah tangga di Desa Dumoga yang selama ini hanya bisa menjual kue tradisionalnya ke warung-warung lokal. Dengan hadirnya ASN pendamping, ia bisa belajar mengelola usaha secara profesional, memasarkan produknya lewat media digital, dan mendapatkan akses ke program pembiayaan usaha. Begitu pula dengan petani kopi di pegunungan yang kesulitan mencari pasar tetap ASN bisa menjadi penghubung dengan koperasi, distributor, atau bahkan investor.
“Hakikat ASN adalah pelayanan. Jadi, mendampingi UMKM sama artinya dengan mengabdi untuk kesejahteraan rakyat,” tegas Yusra, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Sulawesi Utara.
Melalui pendekatan ini, setiap desa di Bolmong akan memiliki energi baru: sinergi antara pelaku usaha rakyat dan ASN yang mendampingi. Pendekatan ini diharapkan bukan hanya menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi menciptakan fondasi pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan.
Yusra menekankan bahwa ini bukan tugas tambahan, melainkan bagian dari redefinisi peran ASN dalam pembangunan. Pelayanan publik yang sejati, menurutnya, hanya bisa lahir ketika aparatur negara benar-benar hadir di tengah masyarakat.
Langkah ini juga merupakan implementasi nyata dari visi-misi pemerintahan Yusra-Dony yang menempatkan sektor UMKM sebagai pilar utama penggerak ekonomi daerah. Di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu, UMKM terbukti sebagai sektor yang paling tahan banting dan mampu menciptakan lapangan kerja di level akar rumput.
“ASN Bolmong akan terus diberdayakan. Mereka bukan hanya menjalankan tugas kedinasan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi nyata bagi masyarakat,” ujar Yusra.
Dengan terobosan ini, Bupati Yusra berharap ke depan tidak ada lagi pelaku usaha kecil yang terhambat karena prosedur yang rumit, tidak ada lagi usaha yang mati karena tidak punya akses modal, dan tidak ada lagi ide brilian yang terhenti karena keterbatasan informasi.
Pendekatan “ASN Sahabat UMKM” diyakini akan menciptakan wajah baru pelayanan publik lebih manusiawi, lebih partisipatif, dan lebih berdampak langsung.
“Kalau UMKM tumbuh, maka ekonomi desa juga akan tumbuh. Dan jika desa kuat, maka Bolmong akan lebih maju dan sejahtera,” tutup Bupati Yusra dengan optimis.
Peliput : Dayat Gumalangit
