DetailNews.id – Do’a lintas iman menggema dari Sasadu Lamo, rumah adat masyarakat Sahu yang menjadi simbol persatuan di Halmahera Barat. Pemuda lintas iman yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Halmahera Barat, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), serta pemuda lintas komunitas lainnya berkumpul untuk menyalakan semangat kebersamaan dan persaudaraan, Jumat (05/09202).
Dalam doa bersama tersebut, yang dipimpin oleh tiga pemuka agama, yakni Islam, Kristen, dan Katolik, seluruh peserta menyerukan pesan damai bagi Halmahera Barat dan Indonesia. Mereka meyakini bahwa keberagaman agama, budaya, dan suku harus menjadi kekuatan untuk mempererat persaudaraan, bukan memisahkan.
Ketua GP Ansor Halmahera Barat Arif Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan do’a lintas iman ini merupakan bentuk nyata komitmen pemuda menjaga nilai persatuan bangsa. “Dari Sasadu Lamo kita belajar, perbedaan adalah rahmat, dan doa kita adalah jalan merawat Indonesia agar tetap damai,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan GAMKI menegaskan bahwa do’a bersama ini menjadi momentum memperkuat toleransi. “Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda lintas iman Halmahera Barat siap berjalan bersama menjaga Indonesia, terutama dalam merawat persaudaraan lintas iman yang sudah lama terbangun di bumi Hibualamo,” katanya.
Suasana doa di Sasadu Lamo berlangsung khidmat. Pemuda lintas iman bergantian memanjatkan doa sesuai tradisi dan keyakinan masing-masing. Setelah doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pernyataan komitmen untuk terus menjadi garda terdepan menjaga persaudaraan dan kedamaian di Halmahera Barat.
Kehadiran pemuda dari berbagai latar belakang agama di Sasadu Lamo menjadi simbol kuat bahwa Halmahera Barat adalah rumah bersama, tempat di mana pesan damai dan persatuan terus digaungkan demi Indonesia yang adil, rukun, dan bermartabat.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Halmahera Barat, James Uang, S.Pd., MM. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi dan respon positif terhadap inisiatif pemuda lintas iman. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan daerah, memperkuat peran pemuda, serta menjaga perdamaian dan toleransi di Halmahera Barat.
“Pemuda adalah garda terdepan dalam merawat bangsa ini. Pemerintah daerah selalu membuka ruang dialogis bagi kaum muda untuk bersama-sama mengawal setiap kebijakan pembangunan di Halmahera Barat. Doa bersama ini menjadi bukti bahwa pemuda lintas iman siap menjaga persaudaraan dan kedamaian di tanah ini,” ungkap James Uang.
Suasana doa di Sasadu Lamo berlangsung khidmat. Setelah doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pernyataan sikap dan komitmen untuk terus menjadi garda terdepan menjaga persaudaraan dan kedamaian di Halmahera Barat.
Kehadiran pemuda dari berbagai latar belakang agama di Sasadu Lamo menjadi simbol kuat bahwa Halmahera Barat adalah rumah bersama, tempat di mana pesan damai dan persatuan terus digaungkan demi Indonesia yang adil, rukun, dan bermartabat.
Peliput : Edi/Redaktur
