DetailNews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) angkat suara terkait insiden gagal tampilnya tim Polisi Cilik (Pocil) Bolsel dalam lomba Pocil se-Sulawesi Utara yang digelar dalam rangka HUT Polisi Lalu Lintas di Lapangan Megamas, Manado, Sabtu (19/07/2025).
Kepala Dikbud Bolsel, Rante Hattani, menyatakan kekecewaannya atas peristiwa ini. Ia menyebut, gagalnya penampilan tim Pocil tidak hanya berdampak teknis, tetapi juga melukai semangat dan perasaan anak-anak serta para orang tua yang telah berupaya maksimal mempersiapkan tim.
“Pihak Dinas Dikbud sudah berupaya memfasilitasi kegiatan lomba Pocil ini melalui sekolah-sekolah. Pihak sekolah dan orang tua siswa juga sudah berusaha mengikuti semua tahapan, mulai dari latihan, pengadaan perlengkapan lomba, hingga akomodasi dan transportasi,” ungkap Rante.
Dijelaskan, pengadaan seragam peserta telah diserahkan kepada seorang oknum instruktur Pocil yang juga merupakan anggota Polantas Polres Bolsel, berdasarkan kesepakatan awal. Oknum tersebut mengaku berpengalaman menangani Pocil sebelumnya.
“Semua pembayaran telah tuntas, mulai dari uang muka tanggal 27 Juni hingga pelunasan pada 4 Juli 2025. Yang bersangkutan menyanggupi bahwa seragam akan tiba di Bolsel sebelum hari pelaksanaan,” lanjutnya.
Namun, hingga batas waktu lomba pada Sabtu (19/07) pukul 12.00 WITA, seragam tidak kunjung diterima oleh peserta. Akibatnya, tim Pocil Bolsel dinyatakan gugur dan tidak bisa tampil oleh panitia lomba.
“Padahal perjanjiannya, perlengkapan itu seharusnya sudah diterima jauh hari sebelumnya. Kami sangat menyesalkan akhir dari seluruh usaha yang kami bangun sejak awal harus berakhir seperti ini. Para siswa sangat terpukul atas kejadian ini,” ujar Rante.
Lebih lanjut, Dikbud Bolsel menegaskan bahwa semua kebutuhan peserta sudah diusahakan semaksimal mungkin, meski dengan keterbatasan anggaran.
Atas kejadian ini, Dinas Dikbud bersama pihak sekolah dan orang tua berencana membuat laporan resmi ke Kapolres Bolsel AKBP Kuntadi Budi Pranoto pada Senin (21/07/2025).
“Jika diperlukan, kami siap membawa persoalan ini hingga ke Divisi Propam Polri, karena ini menyangkut integritas institusi dan perlindungan terhadap anak-anak yang menjadi korban ketidakprofesionalan,” tegasnya.
Dikbud Bolsel berharap kejadian ini menjadi perhatian serius, tidak hanya dalam konteks internal, tetapi juga sebagai pelajaran penting mengenai tanggung jawab, profesionalitas, dan etika dalam membina generasi muda, khususnya dalam kegiatan yang melibatkan instansi resmi seperti kepolisian.
Peliput : Taufik Dali