DetailNews.id, Serdang Bedagai – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar Kongres Pertama selama dua hari, yakni pada 19–20 Juli 2025. Kongres ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perpolitikan nasional, lantaran untuk pertama kalinya dalam sejarah partai politik di Indonesia, pemilihan Ketua Umum dilakukan secara e-vote dengan prinsip “one man one vote” — satu anggota terdaftar, satu suara.
Sebelum kongres dimulai, PSI telah melaksanakan tahapan Pemilihan Raya (Pemira) calon Ketua Umum secara daring, yang berlangsung sejak 12 hingga 18 Juli 2025.
Ketua DPD PSI Kabupaten Serdang Bedagai, Vera M. Pasaribu, menyebutkan bahwa sistem pemilihan ini merupakan bentuk terobosan cerdas dalam dinamika demokrasi partai politik di Indonesia.
“Rakyat Indonesia harus optimis dengan cara baru yang kami lakukan di PSI. Pertama, ini adalah bentuk jawaban atas kemajuan zaman dan generasi muda yang melek digital. Kedua, ini adalah penguatan terhadap kedaulatan rakyat — khususnya mereka yang berani aktif menjadi anggota partai politik,” ujarnya, Selasa (15/07/2025).
Lebih lanjut, Vera menegaskan bahwa konsep “satu suara satu anggota” mencerminkan penghormatan PSI terhadap prinsip-prinsip demokrasi yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menjadi sumber hukum tertinggi di Indonesia.
“Sistem ini membutuhkan keberanian politik yang besar. Tidak sembarangan. Begitu dimulai, sistem ini akan menjadi tradisi tetap PSI, karena kami percaya proses terbuka seperti ini akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan rakyat,” tegas Vera.
Dalam keterangan terpisah, Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Beny Papa, mengumumkan bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berhak memilih dalam Pemira Ketua Umum mencapai 187.306 orang. Data ini diverifikasi oleh Tim Data Centre DPP PSI hingga 10 Juli 2025 pukul 00.00 WIB.
“Kami memverifikasi sejak Mei dengan mengirim pesan via WhatsApp. Tidak semua pesan berhasil terkirim, ada nomor yang tidak aktif atau penerima menyatakan bukan anggota. Tapi total 187.306 anggota berhasil kami verifikasi dan mereka berhak memilih melalui laman vote.psi.id,” jelas Beny.
PSI menyebut sistem e-vote ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga sebagai bentuk demokrasi digital yang inklusif dan transparan, selaras dengan semangat partai yang menyasar generasi muda dan mendorong reformasi politik berbasis teknologi.
Kongres ini diyakini akan menjadi catatan penting dalam sejarah politik Indonesia dan bisa menjadi model baru yang patut dicontoh oleh partai-partai lain di masa mendatang.
Peliput : Muhammad Karim
