DetailNews.id – Nama almarhum Herson Mayulu, mantan Bupati dua periode dan anggota DPR RI, masih melekat kuat di hati masyarakat Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan dermawan, warisan terbaik yang ia tinggalkan bukanlah jabatan, melainkan teladan kebaikan sebuah nilai yang kini diteruskan oleh putrinya, dr. Vennie Mayulu, Sp.M.
Tidak mengikuti jejak politik sang ayah, dr. Vennie memilih jalur pengabdian melalui dunia medis. Lahir pada tahun 1986, ia merupakan dokter spesialis mata yang kini melayani masyarakat Bolsel melalui RSUD Bolsel, di tengah kesibukannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Kotamobagu.
Dedikasinya tidak berhenti di ruang praktik. Meski memiliki jadwal padat dan kehidupan pribadi bersama sang suami, Elwin Agustian Khahar, S.H., M.H., yang bertugas sebagai Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Papua, dr. Vennie tetap meluangkan waktu secara konsisten untuk kembali ke kampung halaman, merawat dan memeriksa kesehatan mata warga dengan hati yang tulus.
Di mata pasien, dr. Vennie bukan sekadar dokter. Ia adalah figur yang hangat dan menenangkan. Setiap pasien yang datang disapa akrab dengan sebutan “Mama” atau “Papa”, tanpa memandang latar belakang sosial.
“Setiap pasien ibu-ibu dipanggil ‘Mama’, sedangkan bapak-bapak dipanggil ‘Papa’,” ujar Suharti Bonde, salah satu pasien di Poli Mata RSUD Bolsel.
“Dokter Vennie melayani dengan tulus hati. Rasanya seperti diperlakukan sebagai keluarga sendiri. Sosoknya mengingatkan saya pada almarhum Pak Herson Mayulu,” imbuhnya.
Kebaikan dr. Vennie tidak hanya terlihat dari tutur katanya. Seorang petugas poli yang enggan disebutkan namanya mengungkap sisi kemanusiaan yang jarang diketahui publik. Menurutnya, dr. Vennie kerap membantu pasien yang mengalami kendala biaya atau kesulitan akses ke rumah sakit, bahkan dengan menggunakan dana pribadinya.
“Beliau memperlakukan warga, khususnya Bolsel, seperti orang tua atau keluarganya sendiri. Itu yang membuat masyarakat sangat menyayanginya,” ujarnya.
Dalam setiap tindakan, dr. Vennie membuktikan bahwa pengabdian sejati bukan hanya soal profesi, tetapi soal hati. Ia tidak hanya menyembuhkan gangguan penglihatan, namun juga menyentuh batin pasien dengan ketulusan yang diwarisi dari sang ayah.
Warisan almarhum Herson Mayulu bukan sekadar nama besar, tetapi karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang kini hidup dalam tindakan nyata putrinya. Melalui pelayanan kesehatan yang penuh kasih, dr. Vennie Mayulu menunjukkan bahwa kepemimpinan dan pengabdian bisa hadir dalam bentuk yang lebih personal, namun berdampak luas.
Peliput : Taufik Dali



 
                                    




