spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaBolselGelar Analisis Situasi Aksi Konvergensi Stunting 2025, Sekda Arvan: Ini Langkah Strategis

Gelar Analisis Situasi Aksi Konvergensi Stunting 2025, Sekda Arvan: Ini Langkah Strategis

DetailNews.id – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menggelar kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Rabu (09/07/2025). Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bolsel, Marzanzius Arvan Ohy, selaku Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten.

Dalam sambutannya, Sekda Arvan menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya sistematis dan terstruktur menurunkan angka stunting di Bolsel.

“Analisis situasi merupakan aksi pertama dari rangkaian aksi konvergensi. Ini bertujuan untuk memetakan target, capaian, penganggaran intervensi, cakupan layanan, serta tantangan yang dihadapi dalam penanganan stunting,” jelas Arvan.

Ia menambahkan, aksi konvergensi untuk periode 2025–2029 telah disederhanakan dari delapan menjadi enam aksi, terdiri dari empat aksi utama dan dua aksi pendukung. Penyederhanaan ini tetap mempertahankan substansi dan tahapan penting dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting.

Empat aksi utama tersebut yaitu Analisis situasi, Penguatan perencanaan, Penguatan pelaksanaan,  Monitoring dan evaluasi hasil. Sementara dua aksi pendukung mencakup Penyusunan regulasi pendukung dan Publikasi pelaksanaan aksi konvergensi.

Pelaporan seluruh proses dilakukan melalui Web Monitoring (WebMon) Bina Bangda, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten/kota. Di kecamatan, pelibatan tujuh akun pengguna memungkinkan pemantauan lebih komprehensif dan akuntabel.

“Setelah semua proses di kecamatan selesai, data akan dilanjutkan di tingkat kabupaten, melibatkan 19 OPD yang bertanggung jawab terhadap indikator dan data stunting,” tambah Sekda.

Kepala Bappelitbangda Bolsel, Rikson Paputungan, yang juga hadir dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya peran perencanaan berbasis data dalam mengatasi stunting secara berkelanjutan.

“Penting bagi setiap OPD untuk menyusun program dan kegiatan yang terintegrasi serta berbasis pada data akurat dari hasil analisis situasi. Kita tidak bisa lagi bekerja parsial. Penurunan stunting harus dirancang sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah,” tegas Rikson.

Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara Renstra, Renja, dan penganggaran, agar seluruh intervensi terhadap 31 indikator percepatan penurunan stunting dapat terukur dan tepat sasaran.

“Semua data yang masuk dalam WebMon harus tercermin dalam dokumen perencanaan masing-masing perangkat daerah. Ini penting agar penganggaran juga sejalan dengan kebutuhan intervensi di lapangan,” ujarnya.

Kegiatan ini turut didampingi oleh Tim Ahli dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sam Patoro Larobo, SH, MH, yang memberikan pendampingan teknis untuk mendukung pelaksanaan aksi konvergensi di daerah.

Dengan kolaborasi lintas sektor, Pemkab Bolsel menunjukkan komitmennya dalam menjadikan penurunan stunting sebagai agenda prioritas menuju pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berkualitas.

Peliput : Taufik Dali

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments