DetailNews.id, Yogyakarta -Menteri Dalam Negeri (Mendahri), Tito Karnavian menekankan pentingnya kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhirnya ini. Terlebih ada sejumlah wilayah di Indonesia baru-baru ini terdampak banjir dan tanah longsor.
Hal itu disampaikan oleh Tito Karnavian saat melaksanakan rapat kesiapsiagaan dalam rangka menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui zoom meeting, Senin (1/12/2025).
Rapat kesiapsiagaan Pemprov DIY ini dipimpin langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sementara itu, rapat tersebut diikuti langsung oleh Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Dec Jerry Manungkalit, SIP mewakili Danrem 072/Pamungkas.
Masih kata Mendagri, dimana ia meminta seluruh daerah segera melakukan pemetaan wilayah rawan bencana, lokasi vital dan titik keramaian yang berpotensi menimbulkan risiko saat momentum Natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru).
“Saya juga mengingatkan perlunya peningkatan pengamanan transportasi darat, laut, dan udara karena tingginya arus mobilitas masyarakat,” kata Tito Karnavian.
Sementara itu, Wamenko Polhukam RI Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan bahwa Forkopimda merupakan garda terdepan dalam menjaga stabilitas keamanan dan pelayanan publik.
Pada rapat tersebut, dia menegaskan bahwa lima prioritas yang menjadi penekanan meliputi soliditas Forkopimda, sinkronisasi kebijakan, kelancaran mobilitas masyarakat, keamanan tempat ibadah dan pusat keramaian, serta stabilitas sosial dan ketertiban umum.
“TNI-Polri diminta terus mendukung operasi kemanusiaan serta memperkuat deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan,” tegas Wamenko Polhukam RI sembari menambahkan bahwa dengan sinergi yang kuat bersama seluruh unsur Forkopimda DIY, diharapkan rangkaian Nataru 2025/2026 dapat berjalan aman, tertib dan kondusif.
Lain lagi dengan Kasrem 072/Pamungkas. Dia menyampaikan bahwa rapat ini digelar untuk memperkuat koordinasi pemerintah pusat dan daerah. Terutama dalam menghadapi potensi bencana alam, peningkatan mobilitas masyarakat, serta pengamanan selama periode Nataru.
Peliput : Muhammad
