DetailNews.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara resmi melaunching Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan di Halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi DIY pada Jumat (26/09/2025). Kegiatan ini diikuti secara serentak oleh 78 kapanewon dan kemantren di seluruh wilayah DIY.
Peluncuran GPM kali ini menjadi istimewa karena turut dihadiri Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, SH, M.Sos, MM. Kehadiran jajaran TNI, khususnya Korem 072/Pamungkas, menjadi bukti nyata dukungan institusi pertahanan dalam meringankan beban masyarakat, terutama dalam menghadapi dinamika harga pangan.
“Ketahanan pangan merupakan prioritas utama pembangunan nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat penting, tidak hanya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, tetapi juga dalam mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian melalui modernisasi sarana dan prasarana,” ujar Sri Sultan dalam sambutannya.
Sebagai bentuk komitmen mendukung produktivitas pertanian, Gubernur DIY menyerahkan 100 unit hand tractor kepada kelompok tani yang tersebar di empat kabupaten di DIY. Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ini diharapkan dapat mempercepat proses pertanian sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani.
“Melalui pelaksanaan GPM dan penyaluran alsintan ini, kami ingin memastikan bahwa ketersediaan pangan tetap terjaga, harga kebutuhan pokok dapat lebih terjangkau, dan produktivitas pertanian semakin meningkat demi kesejahteraan masyarakat DIY,” tegas Sri Sultan.
Acara pembukaan GPM turut dihadiri oleh sekitar 50 undangan, yang terdiri dari jajaran Forkopimda DIY, pejabat Kementerian Pertanian, perwakilan Badan Pangan Nasional, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Kapolresta Yogyakarta, para bupati se-DIY, serta pelaku usaha pangan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST, MT, menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri terkait stabilisasi harga beras dan pangan pokok.
Program GPM akan berlangsung hingga akhir tahun 2025 dan melibatkan 12 produsen serta distributor pangan utama. Dalam pelaksanaannya, GPM akan menyalurkan sedikitnya 8,55 ton bahan pangan pokok yang terdiri dari berbagai komoditas strategis.
“Program ini tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendekatkan akses masyarakat terhadap bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau,” jelas Ni Made.
GPM menjadi salah satu langkah konkret Pemerintah DIY dalam menghadapi tantangan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat, serta mendukung pemulihan ekonomi daerah berbasis ketahanan pangan.
Peliput : Islam