DetailNews.id – Kepala Kantor Imigrasi Kotamobagu, Harapan Nasution, menegaskan bahwa pengawasan terhadap aktivitas pertambangan tanpa izin yang melibatkan orang asing menjadi prioritas utama Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Timpora yang berlangsung di Kotamobagu, Sabtu (30/08/2025).
“Jajaran imigrasi membentuk Timpora sebagai wadah koordinasi lintas instansi untuk memastikan pengawasan orang asing berjalan terkoordinasi. Kehadiran orang asing harus dipandang secara bijak sebagai peluang pembangunan, namun dengan pengawasan yang ketat agar tidak menimbulkan masalah,” ujar Harapan Nasution.
Ia menambahkan, pengawasan orang asing bukan semata tugas keimigrasian, melainkan tanggung jawab kolektif antara pemerintah pusat, daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.
“Melalui Timpora, kita pastikan bahwa investasi asing berjalan sesuai aturan, hukum ditegakkan, dan masyarakat memperoleh manfaat nyata,” lanjutnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Kabid Penegakan Hukum dan Kepatuhan Internal Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sulut, James Sembel, menekankan pentingnya Timpora sebagai ruang strategis dalam deteksi dini dan respon terhadap potensi pelanggaran keimigrasian.
“Timpora harus menjadi forum pertukaran informasi, analisis data, dan pelaksanaan operasi gabungan. Kita tidak boleh kecolongan terhadap potensi penyalahgunaan izin tinggal atau penyusupan aktivitas ilegal,” ujarnya.
Menurut James, masuknya investasi asing memang membuka peluang kerja, namun jika tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat, bisa menimbulkan kecemburuan sosial atau konflik horizontal di tengah masyarakat.
Sementara itu, Asisten I Setda Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Rahmat Ravid Pontoh, menyampaikan bahwa arus globalisasi telah membawa dampak langsung hingga ke wilayah-wilayah kabupaten, terutama yang memiliki kekayaan sumber daya alam.
“Kabupaten Bolmut sedang berkembang pesat. Kami terbuka terhadap kehadiran tenaga kerja asing yang berkontribusi positif, namun tetap harus waspada terhadap penyalahgunaan izin dan kegiatan ilegal,” jelas Rahmat.
Menurutnya, kawasan yang memiliki potensi tambang, seperti Bolmut dan sekitarnya, sangat rentan terhadap penyusupan aktivitas pertambangan tanpa izin yang melibatkan orang asing, terutama jika pengawasan tidak solid.
Peliput : Owen Bangki
