- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaHalbarJalan Panjang Kapita Banau: Dari Perang Jailolo 1914 Menuju Gerbang Kepahlawanan Nasional

Jalan Panjang Kapita Banau: Dari Perang Jailolo 1914 Menuju Gerbang Kepahlawanan Nasional

DetailNews.id, Halbar – Dalam lembaran sejarah yang tersimpan dalam arsip kolonial berjudul “S19. Ternate en Onderhoorigheden” tercatat sebuah kisah getir dari tanah Halmahera Barat. Arsip itu menyebut bahwa pada 12 September 1914, ketertiban di Jailolo terganggu karena “bende van ongeveer 80 met parang gewapende lieden”, sekelompok sekitar delapan puluh orang bersenjata parang menyerang pos kolonial di Djiololo. Penyerangan itu menewaskan pejabat Belanda G.K.B. Agereke, beserta keluarganya dan beberapa polisi kolonial.

Bagi penjajah, peristiwa itu hanyalah catatan pemberontakan. Namun bagi rakyat Halmahera Barat, itu adalah seruan harga diri. Penanda dimulainya Perang Jailolo, perlawanan rakyat terhadap penindasan dan kebijakan pajak yang menindas. Di balik peristiwa itu berdiri satu nama yang menjadi simbol keberanian dan kehormatan rakyat: Kapita Banau Bib Alum bin Abdul Gani.

Lahir pada tahun 1879, di tengah masyarakat adat yang masih bernaung di bawah Kesultanan Ternate, Banau tumbuh dalam nilai keberanian dan kepemimpinan. Gelar Kapita, yang berarti panglima atau pemimpin perang, tak sekadar sebutan adat, tetapi simbol tanggung jawab terhadap rakyat dan tanah leluhurnya.

Ketika tekanan kolonialisme semakin keras, mulai dari pungutan pajak, penghapusan hak-
hak adat, hingga campur tangan terhadap otoritas kesultanan, Banau berdiri sebagai pelindung bagi rakatnya.

Dalam arsip/ catatan Belanda itu pula disebutkan bahwa perlawanan telah menyebar
ke kampung-kampung seperti Toeda, Todowongi dan Dodinga, bahwa pasukan kolonial harus dikerahkan dari Ternate serta Tobelo untuk menumpas gerakan itu.

Namun laporan tersebut tidak mampu menangkap sesuatu yang lebih besar yaitu “semangat kemerdekaan yang mulai tumbuh di tanah Halmahera”.

Kapita Banau tidak berperang demi nama pribadi. Ia berperang demi harga dan martabat rakyat, demi keyakinan bahwa tanah dan keringat leluhur tidak boleh diperjual-belikan kepada kekuasaan asing. Meskipun akhirnya perlawanan Jailolo dipadamkan oleh kekuatan senjata modern, tetapi api perjuangan Banau tidak pernah padam. Telah menjadi simbol takdir, bahwa perlawanan rakyat Maluku Utara terhadap kolonialisme jauh sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

Hari ini, lebih dari satu abad, nama Banau tidak pernah tenggelam dalam kabut sejarah. Tetap hidup dalam ingatan rakyat Halmahera Barat, diabadikan dalam nama Batalyon Infanteri 732/Banau satuan TNI AD di Maluku Utara.

Setiap langkah prajuritnya adalah gema dari semangat Banau. Keberanian, kesetiaan dan
cinta kepada tanah air.

Namun penghormatan sejati belum sepenuhnya sempurna. Sudah saatnya negara menunaikan tanggung jawab sejarahnya untuk menempatkan Kapita Banau sejajar dengan para Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia bukan hanya pahlawan bagi rakyat Jailolo, bukan hanya milik Halmahera Barat, tetapi aset sejarah bagi bangsa. Bukti bahwa semangat kemerdekaan lahir dari berbagai penjuru nusantara, dari kampung kecil yang menolak tunduk pada ketidakadilan.

Catatan dan harapan ini adalah do’a, agar perjuangan panjang Banau tidak berhenti di
arsip tua yang berdebu di Leiden yang jauh. Agar generasi saat ini tetap ingat bahwa kemerdekaan tidak datang dari satu kota, tetapi dari darah dan nyawa para pejuang seperti dia yang berjuang tanpa pamrih.

Sekali lagi. Sejarah tidak sekadar ditulis oleh pena, tetapi oleh nyali dan keberanian.

Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025.

Al-Fatihah, untuk sang Panglima Perang Kapita Banau.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments