DetailNews.id, Bireuen – Kasus dugaan penganiayaan siswa SMK Negeri 1 Bireuen oleh rekannya resmi naik ke tahap penyidikan. Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Aceh memberikan apresiasi kepada Polres Bireuen atas penanganan yang dinilai cukup cepat.
Ketua LSM GMBI Aceh, Zulfikar ZA, menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah-langkah Polres Bireuen yang telah membawa kasus ini ke proses penyidikan.
“Kita berharap pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tidak ada pembenaran atas tindakan penganiayaan. Ini harus menjadi contoh bagi siswa lain agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” tegas Zulfikar.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan penyidik Polres Bireuen, Bripka Ihsan, melalui pesan WhatsApp untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut. Penyidik menyampaikan bahwa perkara ini telah berada pada tahap penyidikan, dan pada Selasa, 18 November 2025, rencananya akan digelar mediasi antara orang tua korban dan orang tua terduga pelaku.
Zulfikar berharap proses mediasi nantinya dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi kedua belah pihak.
Di sisi lain, orang tua korban, Rosna, mengonfirmasi bahwa dirinya telah menerima undangan resmi untuk hadir dalam mediasi yang akan dilaksanakan di ruang PPA Polres Bireuen pada pukul 14.00 WIB. Menurutnya, mediasi akan dihadiri oleh para orang tua dari 14 terduga pelaku.
Namun, saat ditanya mengenai kemungkinan mencari jalan damai, Rosna menegaskan bahwa dirinya belum bersedia berdamai dengan para terduga pelaku.
Peliput : Muhammad Taufik








