DetailNews.id, Tulungagung – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Tulungagung pada Jumat (21/11/2025), memicu kepanikan warga di sejumlah wilayah. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hari disertai angin kencang seperti pusaran menyebabkan kerusakan pada rumah penduduk, genangan besar di sejumlah ruas jalan, hingga membuat warga berlindung di bawah meja untuk menghindari reruntuhan.
Dampak paling parah dirasakan warga Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru. Angin yang awalnya berembus normal berubah ganas dalam hitungan detik. Beberapa warga mengaku mendengar suara seperti hembusan besar dari arah utara sebelum genteng dan asbes mulai beterbangan.
Atap rumah terangkat, bangunan semi permanen ambruk, dan puing-puing berserakan di halaman. Warga tidak sempat menyelamatkan barang, karena perubahan cuaca terjadi begitu cepat.
“Anginnya kayak narik atap rumah. Tiba-tiba bunyi ‘bruk’ dan asbes langsung terbang,” ujar seorang warga yang mengaku harus berlindung di bawah meja bersama keluarganya.
Sementara itu, hujan deras turut memicu genangan besar di beberapa titik Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu. Sekitar pukul 14.00 WIB, air mulai merendam jalan hingga setinggi lutut orang dewasa, menghambat laju kendaraan.
Arus kendaraan tersendat, beberapa sepeda motor mogok, dan banyak pengendara terpaksa berhenti atau memutar balik untuk mencari jalur alternatif.
“Airnya deras, kalau diterobos pasti mati mesinnya. Banyak yang coba lewat, tapi ujung-ujungnya mogok,” ujar seorang pengendara.
Setelah hujan mereda, aparat desa bersama warga mulai membersihkan puing-puing atap rumah yang berserakan. Genteng retak, kayu patah, dan lembaran asbes dikumpulkan agar tidak membahayakan anak-anak maupun pengguna jalan.
Relawan turut membantu membersihkan material bangunan yang menumpuk di gang-gang kecil. Meski tidak ada korban jiwa, warga menyebut kerusakan kali ini termasuk yang terparah dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian wilayah Sobontoro masih tergenang air meski perlahan mulai surut. Warga diimbau tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem susulan.
Pemerintah desa meminta masyarakat rutin memeriksa kondisi rumah, memastikan saluran air berfungsi, serta menghindari area berbahaya seperti bangunan rapuh dan perlintasan banjir saat hujan deras kembali turun.
Cuaca Tulungagung dilaporkan masih fluktuatif, sehingga kewaspadaan penuh dinilai penting untuk mencegah risiko kerusakan dan kecelakaan.
Peliput : Malik




