DetailNews.id – Kolaborasi harmonis antara eksekutif dan legislatif menjadi sorotan utama dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang digelar hari ini, Selasa (23/09/2025), dengan agenda penyampaian KUA-PPAS Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026.
Dalam rapat yang berlangsung di Gedung DPRD Boltim tersebut, Bupati Boltim Oskar Manoppo, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi konstruktif yang terus terjalin antara pemerintah daerah dan DPRD Boltim.
“Kerja sama yang serius dan saling mendukung antara pemerintah daerah dan DPRD adalah fondasi utama agar penyusunan anggaran berjalan efektif dan tepat waktu,” tegas Oskar dalam pidatonya.
Menurutnya, kolaborasi yang terbangun selama ini bukan hanya formalitas, melainkan wujud nyata semangat kebersamaan dalam merumuskan arah pembangunan daerah yang lebih terarah, efisien, dan pro-rakyat.
Bupati Oskar juga menekankan bahwa penyusunan KUA-PPAS RAPBD 2026 merupakan proses krusial yang menuntut komitmen bersama, mengingat dokumen ini menjadi pedoman strategis dalam mengarahkan seluruh program dan kegiatan pemerintah daerah pada tahun mendatang.
“Politik anggaran bukan sekadar prosedur teknis. Ini adalah proses dinamis yang melibatkan komunikasi intensif dan keterbukaan antara seluruh pemangku kepentingan. Sinergi ini adalah modal penting untuk memastikan bahwa program-program pembangunan benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat,” lanjutnya.
Rapat paripurna tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Boltim, Samsudin Dama, yang dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya kemitraan yang sehat antara legislatif dan eksekutif.
“Paripurna hari ini mencerminkan semangat kolektif dalam membangun daerah. DPRD Boltim tetap berkomitmen menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif dalam memastikan anggaran disusun berdasarkan kebutuhan riil masyarakat serta prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ujar Samsudin.
Ia juga mengapresiasi profesionalisme jajaran eksekutif dalam menyusun dokumen KUA-PPAS secara tepat waktu dan menyampaikan dengan terbuka kepada DPRD untuk dibahas bersama.
Rapat paripurna ini menjadi tonggak awal pembahasan RAPBD 2026. Baik pihak eksekutif maupun legislatif menaruh harapan agar RAPBD mendatang dapat menjawab berbagai tantangan pembangunan di Boltim terutama dalam hal peningkatan layanan dasar, penguatan infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara inklusif.
Dengan semangat kolaboratif yang terus dijaga, diharapkan RAPBD 2026 nantinya mampu menjadi instrumen yang efektif untuk mendorong kemajuan daerah, memperkuat daya saing, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boltim.
Peliput : Amingsih Mustapa
