DetailNews.id, Sulut – Alat musik tradisional Kolintang resmi menyandang status sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, menandai tonggak sejarah baru bagi budaya Sulawesi Utara dan Indonesia. Sertifikat pengakuan internasional tersebut diterima langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, S.E., dalam sebuah seremoni resmi di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (2/12).
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI itu, Gubernur Yulius Selvanus menerima sertifikat UNESCO untuk Kolintang, bersamaan dengan penyerahan sertifikat UNESCO untuk Reog Ponorogo dan Kebaya. Momentum ini sekaligus menegaskan keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di tingkat global.
Sertifikat diserahkan oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerjasama Kebudayaan Endah Thahjani Dwirini Retno Astuti, SS., MPhil.vAcara turut dihadiri perwakilan dari Arsip Nasional RI, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kebudayaan, PINKAN Indonesia, komunitas budaya, serta seniman dan pelaku seni dari berbagai daerah.
Dalam seremoni tersebut, Gubernur hadir bersama pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, yaitu:
- Dr. Franky Manumpil, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut
- Jani Niclas Lukas, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut
Kehadiran mereka dianggap sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan keberlanjutan pelestarian Kolintang setelah pengakuan UNESCO.
Penetapan Kolintang sebagai Warisan Budaya Takbenda bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan pengakuan atas nilai sejarah, kekayaan musikal, serta kearifan lokal dari alat musik khas Minahasa tersebut. Status ini mempertegas peran Kolintang sebagai bagian integral dari identitas budaya Sulawesi Utara yang telah lama hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur Yulius Selvanus menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas pengakuan dunia terhadap seni musik Kolintang.
“Pengakuan UNESCO adalah sebuah amanah besar bagi masyarakat Sulawesi Utara. Pemerintah Provinsi akan terus melindungi, mengembangkan, dan mewariskan Kolintang kepada generasi masa depan,” ujar Gubernur.
Ia juga menekankan bahwa Kolintang merupakan simbol suara Sulawesi Utara yang kini semakin mendapat panggung internasional.
Gubernur menambahkan bahwa pengakuan UNESCO akan menjadi kekuatan baru dalam diplomasi budaya Indonesia, khususnya dari Sulawesi Utara. Kolintang dinilai berpotensi besar mendorong kreativitas, inovasi, dan pelestarian seni tradisional, sekaligus memperkuat identitas daerah di tengah arus globalisasi.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berharap momentum ini membuka ruang lebih luas bagi Kolintang untuk tampil di berbagai platform nasional maupun internasional. Pemprov juga berkomitmen mendukung program pembelajaran, pertunjukan, konservasi, dan pengembangan kreativitas generasi muda dalam memainkan dan menciptakan karya berbasis Kolintang.
Dengan pengakuan ini, Kolintang resmi menorehkan babak baru dalam sejarah budaya Indonesia mendunia tanpa meninggalkan akar tradisinya. (Adve)
Peliput : Dade Paputungan
