DetailNews.id – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, atmosfer kompetisi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu memanas. Agenda rutin lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang biasanya berlangsung dalam semangat kebersamaan, kini berubah menjadi ajang adu strategi dan unjuk kekuatan terselubung.
Hal ini dipicu oleh pernyataan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu, Mohamad Fahri Damopolii, yang secara terbuka menyatakan ambisinya untuk menghentikan dominasi juara bertahan, yakni Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub).
“Dengan adanya pelatih berstandar nasional, kami pastikan akan membungkam dominasi dari Satpol PP dan Dishub,” tegas Fahri kepada InfokiniNews, Kamis (07/08/2025).
Langkah progresif ini sontak menarik perhatian berbagai pihak. Sejumlah kalangan memuji inisiatif Diskominfo dalam meningkatkan standar kompetisi dan mematahkan stigma “OPD non-teknis tak bisa bersaing”. Namun, tak sedikit pula yang menilai pernyataan Fahri terlalu agresif dan berpotensi menciptakan tensi antar instansi, terutama di momen perayaan kemerdekaan yang seharusnya menjadi ajang mempererat solidaritas ASN.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Satpol PP maupun Dishub. Namun informasi internal menyebut, pernyataan tersebut telah memicu respons beragam di kalangan OPD, bahkan muncul spekulasi bahwa tim-tim unggulan akan melakukan persiapan lebih intens sebagai bentuk respons tidak langsung atas tantangan terbuka tersebut.
Beberapa ASN yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa “psywar” semacam ini baru pertama kali terjadi dalam konteks lomba antar-OPD.
“Biasanya lomba begini hanya untuk semangat kebersamaan, tapi kalau sudah pakai pelatih nasional dan pernyataan yang frontal, ini bisa jadi panggung adu gengsi,” ujar salah satu ASN senior di lingkup Pemkot Kotamobagu.
Meski demikian, ada pula yang menilai langkah Diskominfo justru membawa angin segar dalam pola kompetisi di kalangan birokrat.
“Ini menunjukkan bahwa semua OPD punya potensi. Kalau Diskominfo bisa tampil baik, kenapa tidak? Justru ini akan menambah semangat fair play,” kata ASN lainnya dari salah satu dinas teknis.
Lomba PBB antar-OPD tahun ini bukan hanya soal ketepatan gerakan dan kekompakan barisan, tetapi juga telah berubah menjadi simbol gengsi dan kepemimpinan internal. Sorotan publik kini tertuju pada siapa yang benar-benar siap, siapa yang hanya unggul di atas kertas, dan siapa yang mampu menjawab tantangan di lapangan.
Pemerintah Kota Kotamobagu sendiri belum mengeluarkan pernyataan terkait polemik ini. Namun sejumlah pihak berharap, semangat solidaritas dan sportivitas tetap menjadi roh utama dari perayaan kemerdekaan tahun ini, meski tensi kompetisi antar instansi semakin terasa.
Peliput : Owen Bangki/Yardi Harun