DetailNews.id – Dari Sasadu Lamo, Bumi Jiko Mokolano, gema persaudaraan dan kebersamaan terdengar lantang. GP Ansor/Banser, GAMKI, dan Pemuda Muhammadiyah Halmahera Barat menggelar doa lintas iman yang dipimpin langsung oleh tiga pemuka agama Islam, Kristen, dan Katolik. Doa tersebut menjadi simbol persatuan sekaligus seruan damai bagi Halmahera Barat dan Indonesia.
Kegiatan sakral ini turut dihadiri oleh Bupati Halmahera Barat, James Uang, S.Pd., MM, bersama jajaran Pemerintah Daerah, DPRD, Halmahera Barat, TNI/Polri, Kementerian Agama Halmahera Barat, para pendeta, serta ASN/PPPK Kementerian Agama Halmahera Barat serta seluruh Kepala Desa se Jailolo, Sahu dan Sahu Timur. Kehadiran lintas unsur tersebut menegaskan kuatnya komitmen daerah dalam menjaga kedamaian, keamanan, dan kerukunan.
Dalam suasana khidmat, para pemuda lintas iman menyerukan bahwa keberagaman agama, budaya, dan suku adalah kekuatan untuk mempererat persaudaraan, bukan memisahkan. Doa yang dilangitkan dari negeri Jiko Ma kolano ini menjadi harapan agar Halmahera Barat terus menjadi contoh daerah yang aman, rukun, dan damai.
Acara juga diisi dengan orasi pesan moderasi beragama yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Halmahera Barat Drs. H. Amir Tomagola, MH., MM. Ia menekankan pentingnya nilai toleransi dan saling menghargai dalam menjaga harmoni masyarakat.
Bupati Halmahera Barat, dalam sambutannya, memberikan apresiasi positif atas inisiatif pemuda lintas iman. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu membuka ruang dialogis bagi kaum muda untuk berperan aktif dalam mengawal pembangunan dan menjaga perdamaian.
“Pemuda adalah garda terdepan dalam merawat bangsa ini. Doa bersama ini membuktikan bahwa Halmahera Barat adalah rumah damai bagi semua, dan kita akan terus menjaga daerah ini tetap aman, rukun, dan harmonis,” ujar James Uang.
Suasana penuh kehangatan dan rasa persaudaraan itu menegaskan bahwa dari Bumi Jiko Mokolano, doa lintas iman benar-benar melangit untuk Indonesia yang damai.
Peliput : Edi/Redaktur
