DetailNews.id – Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Perum Bulog Sub Divre Bolaang Mongondow di Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, Selasa (09/09/2025). Sidak ini dilakukan sebagai bentuk kehadiran dan kepedulian pemerintah daerah dalam memastikan ketersediaan serta kualitas bahan pangan, khususnya beras, untuk masyarakat Kota Kotamobagu.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota turut didampingi oleh Sekretaris Daerah Sofyan Mokoginta, SH., M.E, para Asisten Sekda, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Rombongan memantau langsung kondisi fisik beras, jumlah stok, serta kesiapan distribusi kepada masyarakat.
Wali Kota dr. Weny Gaib menegaskan bahwa sidak ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat.
“Ini adalah komitmen kami untuk memastikan bahwa beras yang akan disalurkan kepada masyarakat memiliki kualitas yang baik, layak konsumsi, dan tersedia dalam jumlah cukup. Pemerintah hadir untuk memastikan distribusi pangan berjalan dengan baik dan sesuai takaran,” ujar Wali Kota.
“Dari hasil pantauan langsung, kami melihat beras yang disiapkan sangat baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat. Harganya pun cukup terjangkau,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sub Divre Bolmong, Ismail Azis, mengungkapkan bahwa saat ini stok beras yang tersedia di Gudang Bulog mencapai 60 ton dan siap didistribusikan kepada masyarakat, menunggu regulasi penegasan dari pemerintah pusat.
“Kita sudah siap dari sisi ketersediaan beras. Tinggal menunggu petunjuk teknis dari pusat untuk mulai melakukan penyaluran atau penjualan secara umum,” jelas Ismail Azis.
Sidak ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kota Kotamobagu dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar, adil, dan tepat sasaran. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak Bulog dan lembaga terkait agar penyaluran bantuan atau penjualan pangan kepada masyarakat dapat dilakukan secara optimal, terutama menjelang periode rawan pangan atau momen hari besar keagamaan.
Peliput : Owen Bangki/Yardi Harun
