DetailNews.id – Pemerintah Desa Poyowa Besar Dua, Kecamatan Kotamobagu Selatan, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, melalui pemanfaatan Dana Desa Tahun Anggaran 2025 secara optimal dan tepat sasaran.
Dalam kunjungan kerja yang juga dihadiri oleh Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M, pada Sabtu (19/07/2025), secara simbolis diserahkan sejumlah bantuan pertanian kepada masyarakat. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program strategis penguatan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa, di mana lebih dari 65 persen warga menggantungkan hidup dari hasil kebun.
Adapun bantuan yang disalurkan meliputi 20.000 bibit kakao untuk 200 petani (masing-masing 100 pohon), 100 unit tangki semprot untuk 100 petani, 50 unit mesin pemangkas rumput (paras) untuk 50 petani, dan 425 kilogram bibit jagung untuk 85 petani (masing-masing 5 kg).
Kepala Desa (Sangadi) Poyowa Besar Dua, Sukanto Domu, menegaskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara selektif, diprioritaskan bagi warga ber-KTP Poyowa Besar Dua, meski lahan pertanian mereka berada di desa tetangga yang masih berdekatan. Namun, warga yang menggarap lahan di luar wilayah, seperti di Balai Bungko (Balbung), tidak termasuk dalam daftar penerima.
“Ini untuk memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran dan diberikan kepada warga yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian di wilayah kami,” tegas Sangadi.
Untuk bantuan bibit kakao, pemerintah desa bahkan menerapkan aturan ketat. Setiap penerima diwajibkan menanam bibit yang diterima. Jika kedapatan menjual bantuan tersebut, mereka harus mengganti kerugian dua kali lipat dari nilai bantuan. Seluruh penerima bantuan menandatangani surat perjanjian sebagai bentuk komitmen.
“Dengan sistem swakelola, biaya penyediaan 25.000 bibit hanya sekitar Rp120 juta. Jika dibeli langsung, bisa mencapai Rp500 juta. Ini efisien dan sekaligus memberdayakan warga, karena kami libatkan ibu-ibu desa dalam proses pengisian polybag,” ujar Sukanto.
Ia juga mengungkapkan rencana lanjutan desa, termasuk pengadaan bibit durian sambung menggunakan entris lokal serta percepatan pembangunan akses jalan menuju lahan pertanian di wilayah perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Boltim dan Bolsel.
“Kami ingin setiap rupiah dari Dana Desa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan, Lasa Ponubu, menyampaikan terima kasih atas kepedulian pemerintah. “Mesin ini sangat membantu kami dalam mengelola kebun. Terima kasih kepada pemerintah desa dan Wali Kota yang sangat peduli dengan petani kecil seperti kami,” ucapnya.
Selain sektor pertanian, Pemerintah Desa Poyowa Besar Dua juga melaporkan capaian pembangunan fisik dan sosial lainnya yang telah direalisasikan, antara lain:
- Pemasangan paving blok jalan pekuburan umum sepanjang ±50 meter.
- Pemasangan paving blok depan sekretariat lapangan olahraga sepanjang ±85 meter.
- Pembangunan kamar ganti pemain di lapangan sepak bola desa.
- Pemeliharaan 60 unit lampu penerangan jalan desa.
- Pembangunan Pos LINMAS sebagai penunjang keamanan lingkungan.
- Pemasangan paving blok dan pembangunan tempat wudhu di halaman Masjid At-Taqwa.
- Seluruh kegiatan dilaksanakan secara gotong royong, tanpa menggunakan sistem borongan dari luar, guna memberdayakan tenaga kerja lokal.
Di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat, Pemdes juga telah menyalurkan:
- Bantuan makanan tambahan untuk ibu hamil, balita, dan lansia,
- Bantuan anak asuh berupa seragam dan perlengkapan sekolah untuk 20 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA,
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM),
- Penyediaan mobil ambulans jenazah dan perlengkapan fardhu kifayah yang dapat digunakan secara gratis oleh warga saat menghadapi musibah.
Setelah pencairan Dana Desa Tahap II, Pemerintah Desa merencanakan sejumlah proyek lanjutan, seperti Pembukaan dan peningkatan jalan pertanian Mobalang–Ipatag sepanjang ±3 km, Pemeliharaan jalan Boliagonan–Sinsing ±1 km dan akses persawahan Pinatoyan–Boliagonan ±600 meter, Bantuan pembangunan 4 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pembangunan WC/jamban bagi 3 keluarga kurang mampu, Pengadaan tong air bersih untuk warga yang masih mengambil air dari mata air, Pemeliharaan rumah ibadah, Bantuan UMKM untuk pelaku usaha mikro seperti penjual gorengan, lauk pauk, dan kantin.
Dengan berbagai program tersebut, Desa Poyowa Besar Dua terus bergerak menuju pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lapisan bawah, khususnya petani.
Peliput : Owen Bangki