DetailNews.id – Di sebuah rumah sederhana di Desa Bilalang IV, seorang siswi kelas 3 SMP bernama Nurhayati Nanasi menjalani hari-harinya dengan cara yang tidak biasa bagi anak seusianya. Menjadi satu dari lima bersaudara dan hidup dalam keterbatasan ekonomi, Nurhayati tumbuh tanpa sosok ayah. Meski begitu, ada satu hal yang tak pernah hilang dari dirinya: keinginan untuk tetap bersekolah.
Sementara banyak anak lain seusianya menikmati masa remaja dengan ringan, Nurhayati justru memikul beban yang seharusnya tidak perlu ditanggung oleh seorang anak. Namun dari balik kesederhanaan itu, muncul keteguhan yang jarang terlihat—tekad kuat untuk meneruskan pendidikan.
Kisah perjuangannya kemudian sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Begitu mendengar situasinya, Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk turun dan memastikan Nurhayati tidak putus sekolah.
“Nurhayati wajib tetap sekolah. Tak boleh ada satu pun anak Bolmong yang kehilangan hak pendidikan hanya karena keadaan,” tegas Bupati Yusra.
Instruksi itu langsung ditindaklanjuti. Kadis Sosial Bolmong, Erni Mokoginta, bersama timnya, mendatangi rumah Nurhayati. Ketika tiba, mereka disambut suasana rumah yang sederhana sekaligus hangat. Di sana, Nurhayati tampak berusaha menutupi rasa malu di balik senyumnya yang tipis—senyum seorang anak yang mungkin terlalu cepat mengerti pahitnya hidup.
Kunjungan itu tidak hanya menjadi asesmen biasa. Ia membawa kabar baik: Nurhayati dipersiapkan untuk menjadi siswi Sekolah Rakyat (SR) Bolmong, sekaligus mendapatkan pendampingan penuh dari pemerintah.
“Semua kebutuhan sekolah dan pendampingan sosial akan kami siapkan. Nurhayati tidak akan berjalan sendiri,” ujar Erni, Sabtu (06/12/2025).
Menurutnya, Bupati Yusra menekankan bahwa bantuan ini bukan langkah sesaat. Pemerintah ingin memastikan masa depan Nurhayati tetap terbuka—sebuah masa depan yang layak ia dapatkan sebagai anak bangsa.
“Anak-anak seperti Nurhayati adalah amanah. Kita wajib menjaga mereka agar tidak kalah oleh keadaan,” tambahnya.
Kisah Nurhayati kini menjadi simbol harapan: bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada jalan ketika ada pihak yang peduli. Dan melalui tangan pemerintah daerah, sebuah mimpi kecil telah kembali memiliki ruang untuk tumbuh.
Peliput : Dayat Gumalangit
