DetailNews.id – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam rangka persiapan penyaluran bantuan pangan tahun 2025. Rapat yang digelar di ruang pertemuan Dinas Sosial ini dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari BULOG, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, serta para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Kepala Dinas Sosial Boltim, Drs. Imran Golonda, M.A.P., membuka kegiatan dengan menyampaikan bahwa penyaluran bantuan tahun ini mengalami perubahan mendasar dalam mekanismenya. Jika sebelumnya berbasis verifikasi manual daerah, tahun 2025 ini menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola pemerintah pusat.
“Dengan sistem baru ini, tidak ada lagi intervensi data dari bawah. Tugas kita adalah memastikan distribusi berjalan cepat, tepat sasaran, dan tanpa hambatan teknis di lapangan,” tegas Imran.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boltim, Mat Sunardi, S.PKP, mengungkapkan bahwa total alokasi bantuan untuk dua bulan (Juni dan Juli) sebanyak 67.380 kilogram beras, yang akan disalurkan kepada 3.369 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Bantuan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga menjadi bagian dari upaya kita menjaga stabilitas pangan dan daya beli masyarakat,” ungkap Sunardi.
Pihak Perum BULOG Cabang Bolaang Mongondow menyatakan kesiapan logistik dan dukungan penuh terhadap jadwal distribusi yang akan ditetapkan oleh tim teknis.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa pendistribusian bantuan akan melibatkan koordinasi aktif dari seluruh unsur termasuk kepala desa/lurah dan TKSK sebagai ujung tombak pengawasan di lapangan.
Koordinator TKSK Boltim, Herianto Lauma, menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi proses distribusi di masing-masing kecamatan.
“Kami akan turun langsung memastikan bahwa bantuan diterima oleh KPM sesuai daftar DTSEN. Ini penting agar tidak terjadi kebingungan atau tumpang tindih di lapangan,” ujar Herianto.
Pemkab Boltim berharap sinergi lintas sektor ini menjadi kunci sukses pelaksanaan program bantuan pangan yang tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar distribusi beras. Ini adalah komitmen moral dan sosial kita untuk hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” tegas Drs. Imran Golonda.
Penyaluran bantuan pangan ini dijadwalkan dimulai dalam waktu dekat, dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya.
Peliput : Amingsih Mustapa