DetailNews.id – Petani sawah di Desa Pinamula, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, mengeluhkan pencemaran sungai akibat maraknya aktivitas tambang emas tanpa izin (PETI) di aliran Sungai Busak. Sudah sekitar tiga bulan terakhir, aliran sungai yang menjadi sumber irigasi utama berubah menjadi keruh dan berlumpur, mengganggu aktivitas pertanian warga.
Menurut salah satu petani berinisial H, pencemaran ini telah dilaporkan berulang kali kepada pihak terkait. Meski sempat dilakukan peninjauan oleh aparat, aktivitas tambang emas ilegal di kawasan tersebut tetap berlangsung.
“Sudah pernah ada yang datang meninjau, sempat bersih beberapa hari, tapi kemudian sungai kembali tercemar. Ini sudah sering terjadi,” ujar H kepada DetailNews.id saat ditemui di Pinamula pada Kamis (25/09/2025).
Aktivitas tambang emas ilegal yang berlokasi di Desa Busak, dekat wilayah aliran Sungai Busak, dituding menjadi penyebab utama pencemaran ini. Sayangnya, karena tidak memiliki izin resmi, aktivitas tersebut luput dari pengawasan ketat dan sulit dihentikan secara permanen oleh aparat setempat.
Masyarakat menyesalkan kurangnya tindakan tegas terhadap pelaku tambang ilegal tersebut. Pencemaran sungai berdampak langsung terhadap lebih dari 100 petani dan puluhan hektare sawah yang mengandalkan air sungai untuk irigasi. Tidak hanya memengaruhi produktivitas pertanian, air keruh tersebut juga berdampak terhadap kualitas air bersih yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
“Air berlumpur tentu memengaruhi pH tanah, merusak tanaman padi, dan hasil panen menjadi tidak optimal,” tambah H.
Warga berharap pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan instansi terkait segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan aktivitas tambang emas ilegal demi menyelamatkan lingkungan serta kelangsungan hidup para petani di Desa Pinamula.
Peliput : Irwansyah
