DetailNews.id – Menjelang Pemilu 2029, suhu politik di Sulawesi Utara (Sulut) mulai menghangat. Sejumlah partai mulai memanaskan mesin politik, mempersiapkan strategi, serta membangun konsolidasi sejak dini. Di antara barisan kontestan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulut tampil mencolok dengan soliditas organisasi dan pergerakan yang sistematis.
Di bawah kepemimpinan Yusra Alhabsyi sebagai Ketua DPW dan Sarhan Antili sebagai Sekretaris DPW, PKB Sulut menunjukkan performa organisasi yang kuat dan progresif. Keduanya dinilai berhasil mendorong penguatan internal partai melalui kaderisasi berjenjang serta memperluas basis dukungan hingga ke level akar rumput.
Kinerja duet Yusra–Sarhan membawa hasil konkret. Jumlah kader PKB yang duduk di kursi legislatif pada berbagai tingkatan meningkat signifikan. Bahkan, sejumlah kader kini dipercaya menduduki posisi strategis di pemerintahan maupun lembaga publik. Hal ini menandakan bahwa PKB Sulut tidak sekadar hadir secara administratif, namun telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
“PKB Sulut sekarang bukan sekadar hadir di panggung politik, tapi menjadi pemain utama. Kami sudah mencetak kader hingga level kepala daerah, dan ini baru pemanasan. Mesin partai harus bergerak serentak. Target 2029 jelas: suara naik signifikan, kursi bertambah di semua tingkatan,” ujar Sarhan Antili.
Keunggulan PKB Sulut juga tercermin dari strategi pendekatan yang membumi. Tidak hanya menyasar kalangan elite, partai ini aktif membangun hubungan dengan kelompok akar rumput mulai dari petani, nelayan, komunitas keagamaan, hingga generasi muda seperti milenial dan Gen Z.
Pendekatan inklusif ini menjadikan PKB hadir bukan hanya sebagai simbol politik, melainkan sebagai kekuatan sosial yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Soliditas internal PKB Sulut semakin diperkuat dengan bergabungnya Dr. Wenny Gaib sebagai Wakil Ketua DPW. Yusra Alhabsyi dikenal sebagai tokoh yang piawai membangun jaringan lintas wilayah dan menjaga stabilitas internal. Sementara Wenny hadir membawa nuansa profesional dan inovatif dalam manajemen partai.
Kombinasi dua karakter ini menciptakan sinergi kepemimpinan yang kuat dan visioner, yang diyakini menjadi kunci utama daya dorong PKB di kancah politik daerah.
Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Musyawarah Cabang (Muscab) yang akan digelar serentak pada awal 2026, PKB Sulut tampak solid dan bebas dari konflik internal. Nama Yusra Alhabsyi kembali mencuat sebagai figur kuat yang dinilai layak melanjutkan kepemimpinan DPW.
Selain sukses menjaga kekompakan organisasi, Yusra yang juga menjabat sebagai Bupati Bolaang Mongondow dinilai mampu membawa PKB menuju pencapaian politik yang lebih tinggi di masa depan.
Kondisi ini mencerminkan arah konsolidasi yang juga tengah digelorakan di tingkat nasional oleh Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Saat banyak partai masih diwarnai tarik-menarik kepentingan, PKB justru tampil sebagai organisasi politik yang matang dan stabil baik di pusat maupun di daerah seperti Sulut.
Dengan mesin partai yang mulai dipanaskan sejak awal, strategi terukur, dan capaian yang sudah terbukti, PKB Sulut menatap Pemilu 2029 bukan sekadar sebagai peserta, tetapi sebagai kekuatan politik yang patut diperhitungkan.
Konsolidasi yang matang, kepemimpinan yang solid, serta keterlibatan aktif dengan masyarakat menjadi modal utama PKB Sulut untuk melangkah lebih jauh dan lebih kuat dalam kontestasi politik lima tahunan mendatang.
Peliput : Ian Kohongia
