DetailNews.id – Kepolisian Resor (Polres) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Kuntadi Budi Pranoto, S.I.K., mencatat sejumlah keberhasilan dalam Operasi Berantas Premanisme “Samrat 2025”, yang digelar selama 30 hari, sejak 1 hingga 20 Mei 2025.
Dalam operasi yang menyasar tindak premanisme dan penyakit masyarakat (pekat) ini, Polres Bolsel berhasil mengamankan berbagai barang bukti dan pelaku yang dianggap mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Salah satu hasil utama adalah penyitaan minuman keras jenis cap tikus, yang selama ini dikenal sebagai pemicu berbagai tindakan kriminal dan gangguan kamtibmas. Selain itu, dua kasus kepemilikan senjata tajam berhasil diungkap dengan dua tersangka diamankan, serta satu kasus penganiayaan dengan senjata tajam yang terjadi di Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, dengan pelaku telah ditahan.
Polres Bolsel juga menindak berbagai bentuk penyakit masyarakat (pekat) seperti perjudian, konsumsi miras, dan aktivitas lain yang meresahkan warga.
Kapolres Bolsel, AKBP Kuntadi Budi Pranoto, S.I.K., menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras personel di lapangan yang mendapat dukungan aktif dari masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan penindakan tegas dan terukur terhadap segala bentuk premanisme dan penyakit masyarakat demi menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Bolmong Selatan,” tegas Kapolres.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk tetap bersinergi dengan aparat dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Operasi seperti ini akan terus dievaluasi dan ditingkatkan efektivitasnya demi memberi rasa aman bagi masyarakat,” tambahnya.
Tokoh pemuda Bolsel, Randi Toliabu, turut mengapresiasi langkah Polres Bolsel dalam menjaga keamanan daerah, khususnya dalam penanganan premanisme dan pekat yang kerap meresahkan masyarakat.
“Sebagai perwakilan generasi muda, kami sangat mengapresiasi langkah tegas Kapolres dan seluruh jajaran. Operasi Samrat ini tidak hanya berdampak pada penurunan angka kriminalitas, tetapi juga menjadi edukasi moral bagi generasi muda tentang pentingnya hidup tertib dan menjauhi perilaku menyimpang,” ujar Randi Toliabu.
Ia juga berharap operasi serupa dapat terus dilakukan secara berkala dan didukung dengan program pencegahan melalui pendidikan dan sosialisasi di tingkat sekolah dan komunitas pemuda.
Peliput : Taufik Dali